Ternyata ini Penyebab Elon Musk Tak Bisa Beli 100% Saham Twitter

- 17 April 2022, 21:09 WIB
Apa itu 'Pil Racun' Twitter dan Apa Fungsinya, Berikut Kisahnya yang Berhubungan Dengan Elon Musk CEO Tesla
Apa itu 'Pil Racun' Twitter dan Apa Fungsinya, Berikut Kisahnya yang Berhubungan Dengan Elon Musk CEO Tesla /Gambar Elon Musk

KALBAR TERKINI - Ternyata ini alasan mengapa Elon Musk tak bisa menguasai 100 persen saham Twitter.

Dilansir dari Reuters, poison pill akan melemahkan siapapun yang mengumpulkan saham di perusahaan lebih dari 15 persen sebab jika itu terjadi maka pemegang saham yang lain diizinkan menambah kepemilikan mereka dari harga saham yang terdiskon.

'Rights Plan' para pemegang saham dalam durasi terbatas inilah yang digunakan untuk merespons upaya proposal akuisisi Elon Musk sebesar US$43 miliar.

Cara ini, yang dikenal secara resmi sebagai Rights Plan, poison pill atau rencana hak pemegang saham, akan berlaku selama 364 hari.

Baca Juga: ELON MUSK BERKERAS BELI TWITTER! Siap Gelontorkan Rp 617 Triliun untuk Mengakuisisi Si Burung Biru

Sementara poison pill mencegah sebagian besar pemegang saham Twitter menjual saham mereka, tawaran tender akan membuat mereka menyatakan dukungan atau tidak setuju terhadap tawaran Musk.

Kritik Musk terhadap ketergantungan Twitter pada iklan untuk sebagian besar pendapatannya telah membuat beberapa perusahaan swasta khawatir bekerja sama dengannya.

Ini karena arus kas yang kuat membuat pembiayaan pembelian dengan leverage jauh lebih mudah.

Sebelumnya, Musk mengajukan penawaran untuk membeli semua saham Twitter untuk meningkatkan kepemilikan 9,2 persen yang sudah dia pegang.

Baca Juga: BUKAN Nastar, Ini Resep Kastengel Ekonomis Tanpa Keju Edam dan Trik Menyulap Keju Cheddar menjadi Keju Edam

Menurut data pengajuan di Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Kamis (14/4), Musk menawarkan akuisisi semua saham di Twitter yang bukan miliknya seharga US$54,20 atau Rp778.282 (kurs Rp14,359 per dolar AS) per lembar saham.

Musk bukan satu-satunya pihak yang ingin mengakuisisi Twitter.

Thoma Bravo, perusahaan swasta yang fokus pada teknologi dan memiliki aset US$103 miliar pada Desember 2021, telah menyatakan sedang mengkaji rencana membeli perusahaan dan menantang penawaran Musk.

Salah satu sumber Reuters mengatakan sejauh ini masih belum jelas berapa tawaran tandingan dari Thoma Bravo dan masih ada kemungkinan tawaran tersebut akan terwujud.

Juru bicara Thoma Bravo menolak berkomentar mengenai masalah ini, sementara pihak Twitter belum menyampaikan tanggapan terkait rencana ini.

Baca Juga: Amaq Sinta Resmi Dibebaskan Jeratan Hukum Pembunuhan Dua Begal, Kuasa Hukum: Masyarakat Ikut Cegah Kejahatan

Seperti dilaporkan Washington Post, Kamis, 14 April 2022, Thoma Bravo berencana membeli Twitter.

Rencana Thoma Bravo meningkatkan ketakutan akan semakin banyaknya perusahaan swasta yang ingin membeli Twitter.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x