Charlie Watts, Drummer Rolling Stones Meninggal Dunia, Legenda Musik Rock Merasa Kehilangan

- 25 Agustus 2021, 17:01 WIB
Charlie Watts muda (kiri), Charlie Watts tua (kanan), meninggal di usia 80 tahun.
Charlie Watts muda (kiri), Charlie Watts tua (kanan), meninggal di usia 80 tahun. /Istimewa/@OperaNews

KALBAR TERKINI – Charles Robert "Charlie" Watts, drummer Rolling Stones dan detak jantung band yang tak tergantikan, telah meninggal pada usia 80. Meninggalnaya Watts tepat pada 24 Agustus 2021.

Tidak ada penyebab kematian yang diberikan. Namun, Humas (Perwakilan dari Watts) mengkonfirmasi kematiannya dalam sebuah pernyataan.

“Dengan sangat sedih kami mengumumkan kematian Charlie Watts yang kami cintai, Dia meninggal dengan tenang di rumah sakit London sebelumnya," kata Perwakilan Watts sembari memberi pesan untuk publik agar privasi keluarga, anggota band, dan teman dekatnya dihormati di masa sulit ini.

Baca Juga: Profil Lengkap Dita Karang Secret Number, Wanita Pertama Asal Indonesia Yang Bergabung Dengan Girl Band Korea

Kematian Watts terjadi beberapa minggu setelah diumumkan bahwa sang drummer tidak akan dapat tampil di Rolling Stones ‘No Filter Tour di stadion-stadion AS.’

"Charlie telah menjalani prosedur yang benar-benar berhasil, tetapi dokternya minggu ini menyimpulkan bahwa dia sekarang membutuhkan istirahat dan pemulihan yang tepat," kata perwakilan band dalam sebuah pernyataan saat itu.

Sulit membayangkan Stones tanpa Watts bahkan saat itu. Sentuhan ringannya, rasa ritmis yang unik, dan rasa yang sempurna.

Seperti yang terdengar pada lagu-lagu rock kanonik seperti “Paint It, Black,” “Gimme Shelter,” dan “Brown Sugar,” menjadikannya mesin yang menggerakkan musik dan musik Stones. salah satu drummer paling terkenal dan dihormati sepanjang masa.

Baca Juga: Fakta Elly Kasim, Penyanyi Ayam Den Lapeh yang Urus Pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar Sebelum Meninggal

Watts juga terkenal tetap setia pada Shirley Shepherd, istrinya sejak 1964. Tidak seperti pejuang jalanan lahir seperti Keith Richards.

Watts sering tampak tidak tertarik pada tur dan memberi kesan yang berbeda bahwa Stones adalah pekerjaan lebih dari panggilan atau pilihan gaya hidup.

Pertempurannya dengan obat-obatan dan alkohol di pertengahan tahun delapan puluhan, seperti banyak hal tentang pria itu, sebagian besar bersifat pribadi.

“Saya senang membiarkan orang melakukan apa yang mereka inginkan, yang tidak menghasilkan pemimpin band yang baik.

Jika saya memimpin Rolling Stones, mereka tidak akan berhasil. Kami masih berkeliaran mencoba menemukan amp, 30 tahun kemudian,” katanya kepada Rolling Stone pada tahun 1991.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah