Network
KALBAR TERKINI - Kabar investasi Tesla di Malaysia mengagetkan banyak pihak, pasalnya pengumuman tersebut dianggap menyalip Indonesia yang sudah melakukan pendekatan kepada Tesla sejak 2020 yang lalu.
Bahkan, Presiden Joko Widodo sudah sempat mengunjungi Musk di markasnya untuk membicarakan investasi tahun lalu, namun belum ada titik terang hingga saat ini.
Kabar masuk Tesla ke Malaysia disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim usai rapat online dengan Musk.
Malaysia sangat antusias dengan keputusan Tesla berinvestasi di Malaysia dan menegaskan pemerintahannya sangat mendukung pembukaan kantor Tesla di Selangor.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Justyn Vicky, Binaragawan dan Sekaligus Influencer yang Miliki Sederet Prestasi
"Malaysia akan melanjutkan mengukukuhkan komitmennya dalam subjek nol emisi karbon secepatnya pada 2050," ucap Anwar, dilansir dari Channel News Asia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan akan bertemu dengan bos Tesla Elon Musk bulan depan.
Pertemuan nanti untuk membahas finalisasi soal rencana investasi Tesla di Indonesia.
Namun Luhut tidak menjelaskan lokasi pertemuan tersebut dan untuk menyikapi investasi Tesla di Malaysia yang sedang ramai dibahas dalam beberapa waktu terakhir.
"Belum ada Tesla juga (di Malaysia). Saya mau ketemu Elon nanti (tanggal) 2 bulan depan," ungkap Luhut di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Senin 24 Juli 2023.
Baca Juga: Kronologi Tewasnya Binaragawan Tertimpa Barbel Seberat 210 Kg, Polisi Perika 2 Orang Saksi
Prestige mulai menjual Tesla dalam beberapa tahun terakhir, contoh Model Y pada April 2022.
Saat itu mobil listrik berbasis baterai ini dijual dengan harga mulai Rp2 miliar hingga Rp2,4 miliar.
Di Malaysia, Model Y dijual dengan harga mulai 199 ribu ringgit atau sekitar Rp657,8 juta.
Harga Tesla di Malaysia jauh lebih murah dari Indonesia.
Rudy Salim, Presiden Direktur Prestige Image Motocars mengungkapkan Tesla Model Y bisa lebih mahal ketika dijual di Indonesia dari Malaysia karena pengenaan pajak yang berlaku di dalam negeri.
Hal tersebut yang menjadikan mobil Tesla di Indonesia dijual dengan harga selangit. Dibanding Malaysia, selisih harga Model Y di Tanah Air mencapai miliaran rupiah.***
