Sariamin Ismail Novelis Perempuan Pertama di Indonesia Yang Menjadi Ikon Google Doodle Hari Ini

- 31 Juli 2021, 14:28 WIB
Sariamin Ismail Novelis Wanita Pertama Indonesia yang menjadi ikon Google Doodle Hari ini
Sariamin Ismail Novelis Wanita Pertama Indonesia yang menjadi ikon Google Doodle Hari ini /Google Doodle

KALBAR TERKINI – Google doodle hari ini menampilkan sosok penulis wanita legendaris asal Sumatra Barat Indonesia Sariamin Ismail untuk memperingati ulang tahunnya yang ke 112 sekalipun beliau sudah wafat pada 15 Desember 1995.

Sariamin Ismail lahir dengan nama Basariah di Talu, Pasaman Barat, Sumatra Barat pada 31 Juli 1909. Beliau meninggal dunia pada umur 86 tahun.

Sariamin Ismail adalah penulis Indonesia yang tercatat sebagai novelis perempuan pertama di Indonesia.

Baca Juga: Novelis Kalbar, Hasilkan Jutaan Rupiah Hingga Buku Sampai Ke Hongkong

Ia sering memakai nama samaran Selasih dan Seleguri, atau gabungan kedua nama Selasih Seleguri.

Ia adalah anak kedua, memiliki tiga saudara perempuan dan seorang saudara laki-laki, dari pasangan Sari Uyah dan Lau.

Sebagai anak seorang ambtenaar, Sariamin dapat masuk ke Sekolah Gubernemen. Dalam usia sepuluh tahun, ia telah menulis syair dan puisi.

Novel pertamanya berjudul Kalau Tak Untung diterbitkan oleh Balai Pustaka pada 1934.

Baca Juga: Karya Terakhir I Remember Everything bawa Mendiang John Prine Menangi Grammy Award

Ia menulis untuk sejumlah surat kabar termasuk Pujangga Baru, Panji Pustaka, Soeara Kaoem Iboe Soematra, Sunting Melayu, dan Bintang Hindia.

Bersama kepindahannya ke Kuantan sejak 1941, Sariamin sempat menjadi anggota parlemen daerah untuk Provinsi Riau pada tahun 1947.

Mengutip buku Biografi Selasih dan Karyanya yang diterbitkan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Penddikan dan Kebudayaan pada 1995.

Puisi Sariamin yang berjudul Orang Laut membuatnya dikenal banyak orang, terutama di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Totalitas Mengabdi di Tengah Pandemi, Syarifah Adriana Raih Penghargaan Karya Bhakti dari Kemendagri

Kecintaanya pada dunia literasi membuat Ia terus menulis selama sisa umurnya.

Ia selalu berpikir bahwa gadis Indonesia tak seharusnya selalu di rumah. Gadis Indonesia perlu mencari pengetahuan untuk bekal hidup masing-masing.

Sariamin kemudian membuat tulisan berjudul Betapa Pentingnya Anak Perempuan Bersekolah, dan dimuat dalam majalah Asjsjaraq pada 1926.

Pada awalnya Sariamin memang fokus menulis tentang dunia perempuan, namun ia kemudian menulis tentang kondisi sosial yang ada di masa itu. Sariamin tak takut mengkritik kebijakan pemerintah kolonial.

Baca Juga: Laksanakan Karya Bakti di Perbatasan, Tempat Ibadah jadi Sasaran Satgas Yonif 407/Padma Kusuma

Setelah menulis banyak puisi dan karya sastra lain, Sariamin mulai memberanikan diri menulis sebuah novel.

Sampai saat ini banyak yang mengagumi sosoknya dan juga karyanya. Beliau merupakan salah satu inspirator di dunia kepenulisan.***

Editor: Maya Atika

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah