Ia menulis untuk sejumlah surat kabar termasuk Pujangga Baru, Panji Pustaka, Soeara Kaoem Iboe Soematra, Sunting Melayu, dan Bintang Hindia.
Bersama kepindahannya ke Kuantan sejak 1941, Sariamin sempat menjadi anggota parlemen daerah untuk Provinsi Riau pada tahun 1947.
Mengutip buku Biografi Selasih dan Karyanya yang diterbitkan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Penddikan dan Kebudayaan pada 1995.
Puisi Sariamin yang berjudul Orang Laut membuatnya dikenal banyak orang, terutama di lingkungan sekolah.
Baca Juga: Totalitas Mengabdi di Tengah Pandemi, Syarifah Adriana Raih Penghargaan Karya Bhakti dari Kemendagri
Kecintaanya pada dunia literasi membuat Ia terus menulis selama sisa umurnya.
Ia selalu berpikir bahwa gadis Indonesia tak seharusnya selalu di rumah. Gadis Indonesia perlu mencari pengetahuan untuk bekal hidup masing-masing.
Sariamin kemudian membuat tulisan berjudul Betapa Pentingnya Anak Perempuan Bersekolah, dan dimuat dalam majalah Asjsjaraq pada 1926.
Pada awalnya Sariamin memang fokus menulis tentang dunia perempuan, namun ia kemudian menulis tentang kondisi sosial yang ada di masa itu. Sariamin tak takut mengkritik kebijakan pemerintah kolonial.
Baca Juga: Laksanakan Karya Bakti di Perbatasan, Tempat Ibadah jadi Sasaran Satgas Yonif 407/Padma Kusuma