BERIKUT Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan. Baca, Jangan Sampai Keliru Gerakannya

- 16 Mei 2022, 11:52 WIB
Gerhana Bulan Total 16 Mei 2022.
Gerhana Bulan Total 16 Mei 2022. /Pexels/GEORGE DESIPRIS/

KALBAR TERKINI – Saat terjadinya, bagi kaum muslimin disunahkan untuk melakukan shalat gerhana.

Adapun hukum melaksanakan shalat gerhana adalah sunah muakkad yaitu amalan sunnah yang dilakukan untuk menyempurnakan suatu ibadah wajib dan dianjurkan dilakukan sebab tingkatannya hampir mendekati ibadah wajib.

Untuk waktu pelaksanaannya, shalat gerhana dilakukan saat terjadinya gerhana.

Yaitu, bila terjadi gerhana diberikan aba-aba, "Assholata Jami’ah” .

Baca Juga: GERHANA DALAM ISLAM! Gerhana Total 16 Mei 2022, Berikut Kajian Islam Tentang Gerhana dan Cara Menyikapinya

Lalu berapakah jumlah rakaat shalat gerhana?

Shalat gerhana dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan empat Al Fatihah dan empat bacaan surat, serta empat ruku'.

Berikut tata cara dan urutan shalat gerhana:

1 Niat (dilafalkan dalam hati).

2 Takbiratul ihram.

3 Membaca doa iftitah.

Baca Juga: CUMA 5 Jutaan, Berikut Keunggulan dan Spesifikasi Nokia Maze Ultra 2022, Ini Jadwal Rilisnya

Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih.

Doa iftitah dibaca pelan.

4 Membaca Ta’awudz.

Ta’awudz juga dibaca dengan pelan.

5 Membaca surat Al-Fatihah.

Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras.

6 Membaca surat.

Jika mampu, bacalah surat Al-Baqarah atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama.

Baca Juga: GERHANA BULAN DI BULAN SYAWAL! Berikut Makna Gerhana Matahari dan Bulan Sesuai Kalender Islam

7 Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat.

Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih

8 I’tidal.

Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (dilafalkan).

9 Membaca Al-Fatihah kedua.

Selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali.

Inilah yang membedakan shalat gerhana dengan shalat biasa.

Jika pada Shalat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.

10 Membaca surat.

Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama.

11 Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih

12 I’tidal.

Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (Dilafalkan).

13 Sujud.

Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan.

Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Shalat biasa

14 Berdiri dari Sujud untuk melakukan rakaat yang kedua.

Pada rakaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan rakaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek.

Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu I’tidal.

Sebagaimana dalam rakaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali rukuk, maka pada rakaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.

15 Sujud.

Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud.

Sujud pada Rakaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada sujud pada rakaat pertama.

16 Salam

Berikut Niat Shalat Gerhana Bulan:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman/makmuman lillahi ta'ala.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Gatra.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x