Keutamaan Hari ke-25 Ramadhan, Allah SWT Bangunkan 1.000 Menara Hijau di Bawah Arsy

- 7 Mei 2021, 08:52 WIB
ilustrasi Arsy
ilustrasi Arsy /Istimewa/MujahidDakwah.com

KALBAR TERKINI – Pada Ibadah Puasa Ramadhan Hari ke-25 Allah SWT membangunkan untuk kalian di bawah Arasy seribu menara hijau, dimana.

Di atas setiap menara terdapat kemah dari cahaya. Allah SWT berfirman:

“Wahai umat Muhammad, Aku adalah Rabb dan kalian adalah hamba-Ku, bernaunglah kalian di bawah Arasy-Ku di menara-menara ini.

Baca Juga: Amalan Doa Jika Menemukan Malam Lailatul Qadar, Berikut Ciri-cirinya di 10 Malam Terakhir Ramadhan

Makan dan minumlah sepuas kalian, jangan takut dan jangan sedih; wahai ummat Muhammad.

Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku akan mengirim kalian ke surga, kalian akan dibanggakan oleh orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir.

Aku akan memberikan pada setiap kalian seribu mahkota dari cahaya, kendaraan onta yang Kuciptakan dari cahaya.

Tali kendalinya dari cahaya dan pada tali kendali itu terdapat seribu lingkaran yang terbuat dari emas.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-24 Ramadhan, Diperlihatan Kedudukannya di Surga dan Pengorbanan 1000 Kali Nabi Ismail

Pada setiap lingkaran berdiri malaikat, dan setiap malaikat memegang tongkat dari cahaya sehingga kalian memasuki surga tanpa dihisab.”

Tentang Arsy

Menurut manhaj salaf, ‘Arsy adalah makhluk terbesar di antara para makhluk Allah yang lainnya seperti Kursy, memiliki beberapa tiang yang menjadikan ‘Arsy sebagai atap alam semesta.

Wujud ini dicatat dalam beberapa hadits-hadits yang shahih.

Saking besarnya ada malaikat yang memiliki sayap banyak, diperintahkan oleh Allah untuk terbang ke mana saja yang dikehendaki dan malaikat tersebut merasa tidak beranjak dari tempat semula ia terbang.

Malaikat itu diberikan oleh Allah kekuatan yang setara dengan 70.000 malaikat.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-23 Ramadhan, Melintas Jembatan Shirathal Mustaqim Bersama Nabi dan Syuhada

Kemudian, Allah memerintahkan malaikat itu terbang. Malaikat itu pun terbang dengan kekuatan penuh dan sayap yang diberikan Allah ke arah mana saja yang dikehendakinya.

Sesudah itu, malaikat tersebut berhenti dan memandang ke arah ‘Arsy.

Tetapi, ia merasakan seolah-olah ia tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya terbang semula dan hal ini telah memperlihatkan betapa besar dan luasnya ‘Arsy Allah tersebut.

‘Arsy yaitu singgasana atau tahta yang memiliki beberapa tiang yang dipikul oleh para malaikat. Ia menyerupai kubah bagi alam semesta.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-22 Ramadhan, Allah SWT Bebaskan Dari Keganasan Malaikat Munkar dan Nangkir

‘Arsy juga merupakan atap seluruh makhluk. Penjelasan mengenai ‘Arsy memiliki tiang-tiang, adalah kisah ketika Musa hendak melihat wujud Allah, dan pada hari kiamat akan tampak kembali tiang-tiang ‘Arsy.

Berdasarkan penjelasan hadits bahwa makhluk yang bernama ‘Arsy teramat besar dibandingkan dengan Kursy, seperti sebuah cincin yang dilemparkan ke Gurun Sahara yang sangat luas.

Dijelaskan pula oleh cendikiawan Muslim bahwa ‘Arsy dikelilingi oleh empat sungai, yaitu: sungai berisi cahaya; sungai berisi salju putih; sungai berisi air; dan sungai yang berisi api.

Kemudian ada penjelasan lain bahwa sungai-sungai surga adalah berasal dari sungai yang ada di ‘Arsy.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-21 Ramadhan, Allah Berikan Keistimewaan nabi Yusuf AS

Letak ‘Arsy

Menurut syariat Islam, ‘Arsy terletak di atas surga Firdaus yang berada di langit ke-7. Kemudian ada penjelasan lain bahwa ‘Arsy terletak di atas air.

Jadi ‘Arsy Allah yang berada di atas air, sedangkan Kursy berada di atas langit ke tujuh, dan di atas Kursy itu ada air, dan di atas air ada ‘Arsy.

Maka jarak antara langit dengan langit, langit ke tujuh dengan Kursy, Kursy dengan air, dan air dengan ‘Arsy-Nya adalah 500 tahun perjalanan.

Pendapat lain berkata bahwa letak ‘Arsy sangat dekat dengan Sidratul Muntaha, sebuah pohon bidara yang terletak di bawah ‘Arsy, pendapat lain mengatakan ‘Arsy terletak dikanan pohon bidara tersebut.

Posisi ‘Arsy dekat dengan Baitul Makmur (Ka’bah penduduk langit) yang sejajar dengan Ka’bah di atas bumi.

Hamalat al-‘Arsy

Para malaikat pemikul ‘Arsy terkenal dengan nama Hamalat al-‘Arsy (حملة العرش) berjumlah empat malaikat, setelah kiamat akan bertambah menjadi delapan malaikat yaitu; Israfil, Mikail, Jibril, Izrail dan Hamalat al-‘Arsy.

Di dalam Al-Qur’an juga disebutkan para malaikat ini, dalam surah Al Haqqah 69 ayat 17:

“…
dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit, dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
(QS. Al Haqqah, 69:17)”

Wujud Hamalat al-‘Arsy

Berdasarkan hadits diriwayatkan oleh Abu Dawud dari seorang sahabat Jabir bin Abdillah.

Wujud para malaikat pemikul singgasana Allah sangatlah besar dan jarak antara pundak malaikat tersebut dengan telinganya sejauh perjalanan burung terbang selama 700 tahun.

Dikatakan pula dalam hadits, bahwa Hamalat al-‘Arsy memiliki sayap lebih besar dan banyak dibandingkan dengan Jibril dan Israfil.

Dikatakan bahwa Hamalat al-‘Arsy memiliki sayap sejumlah 2400 sayap di mana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.

Sedangkan Israfil mempunyai 1200 sayap, di mana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril.

Sedangkan Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar bin ‘Arabi Al-Jawi Al-Bantani, seorang wali besar dari tanah Jawa, mengatakan bahwa,
“Mereka adalah tingkatan tertinggi para malaikat dan malaikat yang pertama kali diciptakan.

Dan mereka berada di dunia sebanyak 4 malaikat, pada saat kiamat akan berjumlah 8 malaikat dengan bentuk kambing hutan.

Jarak antara telapak kakinya sampai lututnya sejauh perjalanan 70 tahun burung yang terbang paling cepat.

Adapun sifat dari ‘Arsy, dikatakan bahwa bahwa ‘Arsy adalah permata berwarna hijau dan ‘Arsy adalah makhluk yang paling besar dalam penciptaan.

Dan setiap harinya ‘Arsy dihiasi dengan 1000 warna daripada cahaya, tidak ada satu makhluk pun dari makhluk Allah Ta’ala yang sanggup memandangnya.

Segala sesuatu seluruhnya di dalam ‘Arsy seperti lingkaran di tanah lapang.

Dikatakan sesungguhnya ‘Arsy merupakan kiblat para penduduk langit, sebagaimana Ka’bah sebagai kiblat penduduk bumi…”. Wallahu A’lam Bis Showab.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x