Kisah Nabi Sam'un dan Asal Mula Malam Lailatul Qadar, Nabi Terkuat Penentang Raja Israil

- 6 Mei 2021, 08:28 WIB
Nabi Sam'un
Nabi Sam'un /Istimewa/ReportasePendidikan.com

KALBAR TERKINI – Sejarah tentang turunnya Malam Lailatul Qadar masih menjadi misteri hingga kini.

Sebagian menyebut, keutamaan malam yang setara dengan 1000 bulan tersebut setara dengan ibadah dari tiga orang Yahudi yang beribadah selama 83 tahun tanpa putus.

Namun, yang populer adalah tentang kisah seoran nabi yang bernama Nabi Sam’un atau Nabi Samson.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-23 Ramadhan, Melintas Jembatan Shirathal Mustaqim Bersama Nabi dan Syuhada

Berikut kisah lengkapnya dilansir Kalbar-Terkini.com dari beberapa sumber.

Diceritakan bahwa Rasulullah SAW berkumpul bersama para sahabat di bulan Ramadhan.

Kemudian pada kitab Qishashul Anbiyaa, dikisahkan, bahwa Rasullah Muhammad SAW tesenyum sendiri, lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya, “Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?”

Rasullah menjawab, “Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika dimana seluruh manusia dikumpulkan di mahsyar.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-22 Ramadhan, Allah SWT Bebaskan Dari Keganasan Malaikat Munkar dan Nangkir

Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga.

Ada salah seorang nabi yang dengan membawa pedang, yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Sam’un.”

Dikisahkan Nabi Sam’un Ghozi AS berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT.

Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Ghozi AS, beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-21 Ramadhan, Allah Berikan Keistimewaan nabi Yusuf AS

Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil.

Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Sam’un.

Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam’un Ghozi, akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.

Singkat cerita Nabi Sam’un Ghozi AS terpedaya oleh isterinya. Karena sayangnya dan cintanya kepada isterinya, nabi Sam’un berkata kepada isterinya.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-20 Ramadhan, Mendapat Pahala Ibarat Berpuasa 100 Tahun

“Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, maka ikatlah aku dengan potongan rambutku.”

Akhirnya Nabi Sam’um Ghozi AS diikat oleh istrinya saat ia tertidur, lalu dia dibawa ke hadapan sang raja.

Beliau disiksa dengan dibutakan kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di istana raja.

Karena diperlakukan yang sedemikian hebatnya, Nabi Sam’un Ghozi AS berdoa kepada Allah SWT.

Beliau berdoa dengan dimulai dengan bertaubat, kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Allah.

Baca Juga: Gelar Silaturahmi Ramadhan dengan Organisasi Mahasiswa, Kapolresta Pontianak Kota Ajak Wujudkan Sinergi

Do’a Nabi Sam’un dikabulkan, dan istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta isteri dan para kerabat yang mengkhianatinya.

Kemudian nabi bersumpah kepada Allah SWT, akan menebus semua dosa-dosanya dengan berjuang menumpas semua kebathilan dan kekufuran yang lamanya 1000 bulan tanpa henti.

Ketika Rasulullah selesai menceritakan cerita Nabi Sam’un Ghozi AS yang berjuang fisabilillah selama 1000 bulan, salah satu sahabat nabi berkata :

“Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti nabiyullah Sam’un Ghozi AS. Kemudian Rasulullah SAW, diam sejenak.

Kemudian Malaikat Jibril AS datang dan mewahyukan kepada beliau, bahwa pada bulan Ramadhan ada sebuah malam, yang mana malam itu lebih baik daripada 1000 bulan. Wallahu A’lam Bis Showab.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah