Keutamaan Hari ke-22 Ramadhan, Allah SWT Bebaskan Dari Keganasan Malaikat Munkar dan Nangkir

- 4 Mei 2021, 12:42 WIB
ilustrasi kuburan.
ilustrasi kuburan. /Melissa Mullin/Unsplash

Kemudian Munkar dan Nakir mengikatnya di dalam kuburnya dan menghardiknya dengan satu herdikan hingga hancur berderai tulangnya dan anggota badannya daripada sendi-sendinya lalu dipukullah ia dengan cemeti.

Kemudian Munkar dan Nakir mendudukkannya dan berkata kepadanya :

"sesungguhnya kamu sekarang berada di alam barzakh, maka ketahuilah keadaan kamu dan ketahuilah tempat kamu sekarang ini."

Munkar dan Nakir menghardiknya kali kedua dan berkata kepadanya :

"Wahai manusia, lihatlah kamu sekarang sudah pergi meninggalkan dunia dan kamu sudah sampai ke tempat kehancuran kamu,

maka beritahu kami siapa Tuhan kamu? apakah agama kamu? siapakah Nabi kamu? andai kata manusia yg mati itu adalah orang mukmin iaitu yg beriman kepada Allah maka dia akan berkata : Allah Tuhanku,Muhammad Nabiku,Islam agamaku."

Lalu Munkar dan Nakir mengherdiknya dengan herdikan sehingga dapat dilihat terpisahnya sendi-sendi jasadnya dan terputus terpisahlah saluran darahnya dan Munkar dan Nakir berkata kepadanya :

"Wahai manusia,lihatlah apa yang kamu katakan,maka Allah memberikan ketetapan dan kemampuan kepadanya dengan kata-kata yang benar ketika hidup di dunia dan juga di akhirat."

Allah memberikannya rasa ketenangan dan dilindunginya daripada ketakutan,dia tidak berasa takut kepada Munkar dan Nakir.

Dan dia berkata : "kamu berdua ( Munkar dan Nakir ) menakut-nakutkan aku seolah-olah aku merasa ragu-ragu was-was pada Tuhanku dan kamu mahu aku menjadikan selain dari Allah sebagai Tuhan.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x