Suka Infak, Dermawan. Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; (memerdekakan) hamba sahaya.
Taat Ibadah. Mendirikan shalat dan menunaikan zakat.
Menepati Janji. Menepati janjinya apabila ia berjanji
Sabar. Orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan.
Menurut riwayat Ar-Rabi' dan Qatadah, sebab turun (asbabun nuzul) ayat ini yaitu ketika umat Yahudi sembahyang menghadap ke arah Barat, sedang umat Nasrani menghadap ke arah Timur.
Masing-masing pemeluk agama mengklaim bahwa hanya agama yang dianutnya paling benar dalam berbakti dan berbuat kebajikan.
Sedangkan di luar agamanya dianggap salah dalam berbakti dan berbuat kebajikan, sehingga turunlah ayat ini untuk membantah pendapat dan persangkaan mereka.
Dalam Al-Quran dan Tafsirnya dari Universitas Islam Indonesia (1991) dijelaskan, ayat ini bukan saja ditujukan kepada umat Yahudi dan Nasrani,
tetapi mencakup semua umat yang menganut agama samawi (agama yang turun dari langit) termasuk umat Islam.
Allah SWT menjelaskan kepada semua umat manusia, bahwa kebaktian bukanlah sekedar menghadapkan muka kepada suatu arah tertentu (baik arah ke Timur atau ke Barat).
Tetapi hakikat kebaktian adalah beriman kepada Allah dengan sesungguhnya, iman yang bersemayam di lubuk hati yang dapat menentramkan jiwa,