KALBAR TERKINI – Untuk anda yang menunaikan ibadah puasa ramadahan tahukah kalian jika keberkahan dan keutamaan puasa Ramadan akan diraih seorang muslim manakala ia menjauhi larangan-larangan yang ditetapkan syariat.
Hujjatul Islam, Imam Al-Ghozali sendiri membagi tiga tingkatan puasa, yaitu:
1. صَوْمُ الْعُمُومِ (puasa umum/orang awam)
2. صَوْمُ الْخُصُوصِ (puasa khusus/kelas istimewa)
3. صوم خصوص الخصوص (puasa khusus al-khusus/paling istimewa).
Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW mengingatkan umatnya:
"Berapa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja." (HR Ibnu Majah No 1690).
Berikut kami sajikan beberapa larangan saat menjalankan Puasa Ramadan :
1.Berdusta dan Bertindak Bodoh
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya: "Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta bertindak bodoh, maka bagi Allah tiada gunanya ia meninggalkan makan dan minum." (HR Al-Bukhari)
2. Berkumur-kumur Berlebihan dan Istinsyaq Istinsyaq
Artinya : memasukkan air ke dalam hidung, lalu menghirupnya ke dalam hidung ketika berwudhu.
Rasulullah SAW bersabda kepada sahabat Laqith bin Shabrah:
وَبَالِغْ فِي الْمَضْمَضَةِ وَاْلإِسْتِنْشَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُوْنَ صَائِمًا
Artinya: "Bersungguh-sungguhlah dalam berkumur dan dalam meng-hirup air ke hidung, kecuali jika engkau sedang berpuasa." (HR at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad dan lainnya)
3. Berkata Kotor dan Bertengkar
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ هُوَالِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ إِذَا كَانَ يَوْمَ صِيَامِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَيَصْخَبْ فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْقَاتَلهُ فَلْيَقُلْ إِنِّيْ صَائِمٌ
Artinya: "Semua Anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa, ia adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya, dan puasa itu adalah perisai. Pada hari seseorang dari kamu berpuasa janganlah ia berkata kotor dan berbuat gaduh, dan apabila ada orang mengajak berbantah dan bermusuhan hendaklah ia mengatakan: Saya sedang berpuasa." (HR An-Nasa'i).
4. Mencium dengan Syahwat
Diriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah berkata:
رَسُوْلُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- يُقَبِّلُ وَهُوَ صَائِمٌ وَيُبَاشِرُ وَهُوَ صَائِمٌ ولَكِنَّهُ كَانَ لَكُمْ أَمْلَكَكُمْ لِإِرْبِهِ
Artinya: "Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam pernah menciumku ketika sedang puasa dan bersentuhan ketika sedang puasa. Akan tetapi beliau itu orang yang paling kuat di antara kamu menahan nafsunya." (HR Jama'ah kecuali an-Nasa'i)
5. Mencicipi Makanan
Mencicipi makanan saat berpuasa juga harus dijauhi umat Islam karena hukumnya makruh kecuali ada hajat.
Syaikh Al-Syarqawai dalam kitabnya menerangkan:
"Di antara perkara yang dimakruhkan saat berpuasa adalah mencicipi makanan karena dikhawatirkan makanan tersebut sampai ke tenggerokan." (Kitab Hasyiyatusy Syarqawi 'ala Tuhfah Al-Thullab).
6. Ghibah dan Menggunjing
Perkara yang satu ini juga harus dijauhi ketika puasa,selain menyebabkan hilangnya keberkahan puasa, ghibah termasuk dosa yang ancamannya sangat keras.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya: "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan zur (perkataan dusta), mengamalkannya, atau tindakan bodoh, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga."
(HR Al-Bukhari) Riwayat lain: "Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan buah dari puasanya selain rasa lapar. Dan berapa banyak orang yang bangun beribadah di malam hari, namun tidak mendapatkan melainkan sekedar begadang." (HR Ibnu Majah).***