Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Matahari Hibrida yang Akan Terjadi Hari Ini, Jangan Keliru Jumlah Rakaatnya

20 April 2023, 06:39 WIB
Ilustrasi gerhana matahari hibrida yang akan terjadi hari ini Kamis, 20 April 2023/Instagram @amazing muharam. /

KALBAR TERKINI – Gerhana Matahrai Hibrida akan terjadi hari ini, Kamis, 20 April 2023.

Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang dalam jalurnya mengalami dua fase sekaligus, yaitu fase cincin dan fase total.

Saat terjadinya gerhana, bagi kaum muslimin disunahkan untuk melakukan shalat gerhana.

Adapun hukum melaksanakan shalat gerhana adalah sunah muakkad.

Baca Juga: Jadwal Operasional BCA dan BSI Selama Libur Lebaran Tahun Ini

Artinya amalan sunnah yang dilakukan untuk menyempurnakan suatu ibadah wajib dan dianjurkan dilakukan sebab tingkatannya hampir mendekati ibadah wajib.

Untuk waktu pelaksanaannya, shalat gerhana dilakukan saat terjadinya gerhana.

Yaitu, bila terjadi gerhana diberikan aba-aba, "Assholata Jami’ah” .

Lalu berapakah jumlah rakaat shalat gerhana?

Shalat gerhana dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan empat Al Fatihah dan empat bacaan surat, serta empat ruku'.

Berikut tata cara dan urutan shalat gerhana:

Baca Juga: Berikut Niat dan Waktu yang Tepat Melaksanakan Shalat Hajat, Lengkap dengan Tata Caranya

1 Niat (dilafalkan dalam hati).

2 Takbiratul ihram.

3 Membaca doa iftitah.

Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih.

Doa iftitah dibaca pelan.

Baca Juga: BACAAN Niat dan Waktu Shalat Tahajud, Istimewa dan Banyak Keutamaannya

4 Membaca Ta’awudz.

Ta’awudz juga dibaca dengan pelan.

5 Membaca surat Al-Fatihah.

Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras.

6 Membaca surat.

Jika mampu, bacalah surat Al-Baqarah atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama.

7 Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat.

Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih

8 I’tidal.

Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (dilafalkan).

9 Membaca Al-Fatihah kedua.

Selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali.

Inilah yang membedakan shalat gerhana dengan shalat biasa.

Jika pada Shalat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.

10 Membaca surat.

Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama.

11 Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih

12 I’tidal.

Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (Dilafalkan).

13 Sujud.

Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan.

Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Shalat biasa

14 Berdiri dari Sujud untuk melakukan rakaat yang kedua.

Pada rakaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan rakaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek.

Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu I’tidal.

Sebagaimana dalam rakaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali rukuk, maka pada rakaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.

15 Sujud.

Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud.

Sujud pada Rakaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada sujud pada rakaat pertama.

16 Salam

Berikut Niat Shalat Gerhana Matahari Hibrida:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman/makmuman lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat shalat gerhana matahari dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala.

***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Medsos

Tags

Terkini

Terpopuler