KALBAR TERKINI – Penyakit hati ada banyak jenisnya, yang paling kentara adalah sombong.
Sombong atau dalam bahasa arabnya disebut Al Ujub dan merupakan penyakit hati yang sangat buruk.
Biasanya orang yang bersifat sombong enggan untuk menerima kebenaran dari orang lain.
Mereka cenderung menolaknya dan memandang rendah terhadap orang lain.
Dan hal itu terjadi karena adanya perasaan tinggi hati dan agung (sombong).
Beberapa ayat yang membicarakan penyakit sombong, salah satunya dalam surat al-A'raf ayat 136:
“Kemudian Kami menghukum mereka, Maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu.” (QS. Al-A‟raf [7]: 136).
Biasanya yang disombongkan seseorang adalah ilmu pengetahuan, status sosial dan nasab, kekayaan dan berbagai hal yang membuatnya bangga.
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Mengerjakan Sholat Hajat Dibulan Ramadhan Lengkap dengan Bacaan Doanya
Dua hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan sombong, di antaranya dengan melakukan pengobatan secara ilmiah.
Lakukan pengenalan diri sendiri dan mengenali sifat-sifat rabbnya.
Kemudian bisa juga dengan mengusir gejala sombong yang tiba-tiba muncul akibat hal-hal yang bisa memicu kesombongan.
Selain sombong, berikut penyakit hati yang harus diwaspadai manusia agar tak menjadi orang yang angkuh dimata dunia.
Baca Juga: Niat dan Bacaan Doa Sholat Tahajud Dibulan Ramadhan, Bisa Ditutup dengan Witir, Begini Caranya
- Ujub atau Bangga Hati
Ujub atau bangga hati adalah perbuatan yang dicela di dalam kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. seperti dalam firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)” (QS. al-Baqarah [2]: 264).
Baca Juga: Bacaan Shalawat Tibbil Qulub, Shalawat Penyembuh Yang Bisa Diamalkan Setiap Hari
- Iri Hati dan Dengki
Iri hati dan dengki adalah gejala-gejala luar yang kadang menunjukkan perasaan dalam hati.
Namun, gejala-gejala tersebut tidak mudah untuk diketahui karena seseorang akan berusaha semaksimal mungkin menyembunyikannya.
Menurut As-Syarqawi iri cenderung memunculkan sikap antipati dan bahkan melahirkan sikap permusuhan terhadap orang lain.
Kemunculannya lebih disebabkan oleh rasa sombong, bangga, riya, dan rasa takut kehilangan kedudukan.
- Riya
Dalam riya, terdapat unsur kepura-puraan, munafik, seluruh tingkah-lakunya cenderung mengharap pujian orang lain, senang kepada kebesaran dan kekuasaan.
Sifat ini digambarkan dalam al-Qur’an surat an-Nisa’:142 dan at-Taubah:67 dan juga hadits Nabi:
"Yang paling aku kuatirkan terhadap umatku adalah riya’ dan syahwat yang tersembunyi".
Riya ada yang jelas dan ada yang samar.
Riya yang jelas adalah riya yang menjadi pemicu dan pendorong bagi seseorang untuk mengerjakan sesuatu, meskipun ia juga mengharapkan pahala.***