Maulid Nabi Jatuh Pada 8 Oktober 2022: Sejarah, Tradisi, dan Semua Yang Perlu Anda Ketahui

30 September 2022, 09:41 WIB
Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam jatuh pada Sabtu, 8 Oktober 2022. /Twitter/@santriDesign

KALBAR TERKINI – Berdasarkan laman publicholidays.co.id, Maulid Nabi jatuh pada hari Sabtu, 8 Oktober 2022.

Ini juga sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri Nomor 375 Tahun 2022, yang menetapkan Maulid Nabi jatuh pada hari Sabtu, 8 Oktober 2022 juga.

Memasuki bulan Rabiul Awal, tentunya paling identik bagi umat muslim di dunia adalah mengingat akan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Link Download Twibbon Peringati Maulid Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam Terbaru 2022, Cocok Bagikan di Medsos

Berdasarkan sejarah terdahulu tidak jauh berbeda dengan saat ini, yang dimana maksud dari Maulid Nabi ini kita diperkenalkan lebih detail mengenai Rasulullah SAW. Tidak lupa pula untuk berdoa dan bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW.

Tidak lupa pula untuk mengingatkan, Maulid Nabi bukanlah suatu bentuk seperti ritual-ritual keagamaan lainnya, tapi menyuarakan syiar islam.

Hal itu agar generasi saat ini tidak lupa akan perjuangan Nabi Muhammad SAW, dimulai kelahirannya hingga wafatnya yang penuh akan emosional bagi seluruh umat muslim di dunia.

Baca Juga: Apa Itu Hari Kesaktian Pancasila? Sejarah 1 Oktober Usai Peristiwa Hitam G30S PKI Menolak Untuk Dilupakan

Menurut banyaknya ulama, jika dalam perayaan itu terdapat kebaikan dan menjauhi dosa dan hal-hal buruk, atau mendatangkan karunia besar, maka itu sangat dianjurkan.

Moch Yunus dalam Peringatan Maulid Nabi (Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia) (2019) menuliskan bahwa jika ditarik riwayatnya, perayaan Maulid Nabi Muhammad pertama kali diinisiasi oleh khalifah Mu’iz li Dinillah.

khalifah dari dinasti Fathimiyyah di Mesir pada 341 Hijriyah. Kemudian, perayaan Maulid dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy dan kembali marak pada masa Amir li Ahkamillah pada 524 H.

Baca Juga: Bantai 3 Juta Simpatisan PKI, Inilah Fakta Sarwo Edhie Prabowo Perlu Untuk Diketahui

Berselang beberapa waktu, pada 1184, perayaan maulid dilakukan dengan kegiatan yang amat terkenal yaitu sayembara penulisan riwayat Nabi SAW beserta puja-pujian kepada beliau.

Syaikh Ja'far Al-Barzanji terpilih menjadi pemenenang dengan kitabnya yang kerap dibaca selama maulid Nabi Muhammad yaitu Kitab Barzanji.

Peringatan Maulid Nabi yang kembali dipelopori oleh Salahuddin Al-Ayyubi itu melahirkan buah positif. Semangat juang melalui teladan kisah hidup Nabi Muhammad SAW berhasil dengan baik.

Baca Juga: Download Twibbon Memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022, Cocok Bagikan di WA, IG dan FB

Namun, seiring berjalannya waktu perdebatan maupun kontrovesi mengenai maulid Nabi terus di bahas kembali, bahkan hingga saat ini.

Hal ini juga dikarenakan tidak ada petunjuk dan anjuran lebih mendalam mengenai perayaan maulid nabi.

Sementara itu, jika dilihat tinjauan sejarah Nabi Muhammad juga merayakan hari kelahirannya, dan itu sebagai contoh maupun panutan bagi umatnya terdahulu hingga saat ini dalam merayakan hari kelahirannya.

Baca Juga: Preview Tokyo Revengers Chapter 272: Shinichiro Pergi ke Masa Lalu

Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Rasulullah ditanya tentang latar belakang dilakukannya puasa hari Senin.

“Dari Abu Qatadah Al-Anshar bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau menjawab, “(Karena) saat itu aku dilahirkan dan saat itu aku dituruni wahyu.” (HR. Muslim).

Itulah beberapa seputar mengenai informasi sedikit sejarah, tradisi dan cara merayakan yang baik ketika Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad SAW).***

Editor: Syaifullah

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler