Terutama jika tidak ditangani dengan baik atau jika cedera tersebut bersifat berulang, dapat menyebabkan perubahan struktural pada persendian.
Cedera dapat merusak kartilago, jaringan ikat, atau ligamen, yang kemudian memicu respon peradangan dalam tubuh.
Peradangan ini tidak hanya dapat memperburuk kondisi persendian yang sudah terluka, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya rematik.
2. Faktor Hormonal dan Genetik
Faktor hormonal dan genetik memainkan peran kunci dalam mendasari risiko seseorang terkena rematik, terutama pada usia muda.
Perubahan hormonal dapat memicu respons kekebalan tubuh yang salah,mengarah pada peradangan kronis pada persendian.
Di sisi lain, faktor genetik dapat meningkatkan rentan terhadap jenis rematik tertentu, seperti rheumatoid arthritis.
Baca Juga: Sinopsis Drakor Hide Berkisah Rahasia dibalik Kepergian Sang Suami Secara Misterius
3. Obesitas
Kelebihan berat badan pada usia muda dapat menjadi pemicu serius bagi perkembangan rematik.