Di Kraton Surakarta Hadiningrat kirab malam 1 Suro dipimpin oleh Kebo Bule Kyai Slamet sebagai Cucuking Lampah.
Dalam Babad Solo Raden Mas Said disebutkan bahwa, leluhur kebo bule adalah hewan kesayangan Paku Buwono II.
Sementara di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, perayaan Satu Suro dilakukan dengan mengarak benda pusaka mengelilingi benteng keraton yang diikuti oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.
Saat mengelilingi benteng keraton atau mubeng benteng, yang mengikuti ritual dilarang untuk berbicara, seperti orang yang sedang bertapa.
Hingga muncul istilah mbisu mubeng benteng.***