Para peneliti menemukan topi tengkorak hominin dengan karakteristik manusia modern, dan manusia purba.
Misalnya, bentuk tengkoraknya mirip dengan Neanderthal, tetapi otaknya tampak lebih kecil daripada otak manusia modern.
Karena itu beberapa antropolog menyimpulkan bahwa tengkorak itu adalah milik spesies manusia purba yang tidak diketahui.
Spesies manusia ini hidup sampai baru-baru ini atau populasi hibrida manusia purba dan modern.
Pada 2018, Bing Su PhD di Kunming Institute of Zoology, Chinese Academy of Sciences bersama rekan-rekannya bekerja sama dengan Xueping Ji, seorang arkeolog di Institut Relik dan Arkeologi Budaya Yunnan.
Mereka kemudian berhasil mengekstraksi DNA purba dari tengkorak.
“Teknik DNA kuno adalah alat yang sangat kuat,” jelas Su.
Ini memberi tahu para ilmuawan secara pasti bahwa orang Gua Rusa Merah adalah manusia modern, bukan spesies kuno, seperti Neanderthal atau Denisovan, terlepas dari fitur morfologis mereka yang tidak biasa.***
Sumber: The Jerusalem Post