Anjing Ternyata Setia kepada Majikan, Kucing Penghianat!

- 14 April 2022, 21:26 WIB
Ilustrasi. Anjing dan Kucing dapat menularkan rabies pada manusia
Ilustrasi. Anjing dan Kucing dapat menularkan rabies pada manusia /PIXABAY/StockSnap/

KALBAR TERKINI - Kucing dan anjing peliharaan ternyata berbeda dalam soal kesetiaan kepada majikan.

Kucing tak peduli, malah makan dari tangan orang yang bermasalah dengan majikannya.

Berbeda dengan anjing. Mamalia ini akan bersikap dingin, menolak, bahkan menggigit, jika diberi makan oleh orang yang bermasalah atau bersikap tak baik dengan majikannya.

Baca Juga: Badem, Anjing di Turki: Jadi Siswa SD Termuda!

Jika majikan mengalami masalah, misalnya, kucing cenderung tak peduli, berdiam diri, bahkan ironisnya, seakan berkata: "Emang gue pikirin?

Lain halnya dengan anjing, yang bakal gelisah, "Ada apa ini? Gue tersinggung nih, awas gue gigit elo!"

Sebuah penelitian di Jepang membenarkan stereotip lama bahwa kucing peliharaan umumnya menyendiri, dan acuh tak acuh terhadap pemiliknya, sementara anjing sangat protektif, dan setia.

Baca Juga: Anjing Kelaparan Menyantap Mayat Tentara Ukraina, Warga Menjarah Toko-toko!

Para peneliti dari Universitas Kyoto dan Masyarakat Jepang untuk Promosi Ilmu Pengetahuan pun melakukan sigi untuk memahami bagaimana kucing berperilaku, ketika pemiliknya sedang dalam kesulitan.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Asahi Shimbun, Sabtu, 2 April 2022, eksperimen yang sama menggunakan anjing, dilakukan untuk mengukur perbedaan perilaku antara kedua spesies itu.

Anggota tim menyimpulkan bahwa kucing tampaknya tidak peduli bagaimana orang memperlakukan pemiliknya.

Baca Juga: Banyak Anjing dan Kucing di Ukraina Terlantar, Penyayang Hewan pun Berdatangan dari Luar Negeri

Sementara anjing akan menjaga jarak dari orang-orang yang membuat pemiliknya bersikap dingin.

Temuan ini, tampaknya, mendukung pandangan luas bahwa kucing memiliki caranya sendiri, dan anjing lebih setia kepada pemiliknya.

Dalam percobaan pada 36 ekor kucing peliharaan, setiap kucing menghadapi tiga orang yang duduk berjajar:

Baca Juga: Apakah Anjing Hidup dalam Dunia Visual yang Membosankan?

Pemiliknya, yang memegang wadah tertutup, dan satu orang di setiap sisi, yang dikenal sebagai orang A dan orang B.

Pemiliknya menunjukkan kepada kucing bahwa dia sedang berjuang untuk membuka tutupnya sebelum meminta bantuan dari orang A.

Orang itu memiliki pilihan untuk membantu pemilik, atau menolak untuk melakukan apa pun, sementara orang B tidak melakukan apa-apa, selain duduk di sisi yang lain. pemilik.

Orang A dan B kemudian menawarkan makanan kepada kucing secara bersamaan.

Tim mengulangi proses selama empat kali untuk setiap kucing secara acak, mengubah peran dan posisi A dan B setiap kali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kucing cenderung meringkuk sama dengan orang yang memberikan bantuan kepada pemiliknya.

Seperti mereka yang menolak untuk membantu pemiliknya, atau hanya duduk-duduk.

Temuan menunjukkan bahwa kucing tidak keberatan mengambil makanan dari mereka yang berbuat tidak baik kepada pemiliknya.

Eksperimen tim ke anjing pada 2015 menemukan bahwa anjing lebih cenderung menghindari orang yang memilih untuk tidak membantu pemiliknya.

Sikap ini menunjukkan bahwa anjing dapat menafsirkan, dan menilai perilaku orang.

“Kami menguji dua hipotesis yang kontras: mereka (kucing) bereaksi seperti anjing atau tidak peduli (tentang bagaimana pemiliknya diperlakukan) sama sekali,” kata Hitomi Chijiiwa, anggota tim peneliti yang sekarang menjadi peneliti proyek di Osaka. Universitas.

“Ternyata mereka tidak peduli sedikit pun," katanya.

Menurutnya, anjing mengamati secara cermat bagaimana pemiliknya berperilaku selama percobaan, dan mengalami kesulitan untuk , menjaganya agar tetap diam.

“Kucing dan anjing berbeda dalam kebiasaan nenek moyang mereka, dan bagaimana mereka menjadi sahabat kita, yang mungkin mengakibatkan kesenjangan dalam tingkat empati yang ditunjukkan kedua spesies itu kepada orang lain,” kata Chijiiwa.

Studi tim tentang perilaku kucing diterbitkan pada 2021 di jurnal sains Animal Behavior and Cognition, dan temuan pada anjing diterbitkan pada 2015 di jurnal sains Animal Behaviour.***

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Assasi Simbun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah