Alasan Nadiem Makarim Tolak Usulan Bahasa Melayu Jadi Kedua ASEAN

- 8 April 2022, 22:11 WIB
Nadiem tolak usulan PM Malaysia Bahasa Melayu resmi  ASEAN dan sebagai bahasa pengantar  antar kepada negara, ia nyatakan bahwa bahasa Indonesia lebih layak karena memiliki historis, linguistik hingga hukum.
Nadiem tolak usulan PM Malaysia Bahasa Melayu resmi ASEAN dan sebagai bahasa pengantar antar kepada negara, ia nyatakan bahwa bahasa Indonesia lebih layak karena memiliki historis, linguistik hingga hukum. /Tangkapan layar Instagram/@nadiemmakarim//


KALBAR TERKINI – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim menolak usulan PM Malaysia, Daro’ Sri Ismail Sabri Yaakob terkait bahasa Melayu resmi ASEAN dan bahasa pengantar antar kepala negara.

Ia juga mengatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa yang layak untuk digunakan sebagai bahasa utama ASEAN.

Hal itu dikarenakan telah digunakan di berbagai negara di Asia Tenggara dengan penyebaran lebih dari 47 negara.

Baca Juga: Polemik Bahasa Melayu Resmi ASEAN, Larang Nonton Upin Ipin Hingga Pulangkan Susanti

Nadiem menghimbau bagi seluruh masyarakat turut bahu membahu dengan pemerintah terus berdayakan dan bela bahasa Indonesia, dengan alasan karena bahasa Indonesia memiliki keunggulan historis, hukum, dan linguistik.

“Sudah selayaknya bahasa Indonesia duduk di posisi terdepan, dan jika memungkinkan menjadi bahasa pengantar untuk pertemuan-pertemuan resmi ASEAN,” kata Nadiem.

Menurut Nadiem jika ingin mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa ASEAN, maka usulan tersebut harus dipelajari dan dibahas secara detail.

Baca Juga: #RakyatBersamaMahasiswa Trending di Twitter, Mahasiswa Gelar Demo 11 April Perihal Tuntutan Kepada Jokowi

"Namun, karena ada keinginan negara sahabat kita mengajukan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN, tentu keinginan tersebut perlu dikaji dan dibahas lebih lanjut di tataran regional,” lanjut ujarnya.

Sementara itu, alasan lain bahasa Indonesia menjadi bahasa yang cocok untuk bahasa ASEAN karena Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) telah diselenggarakan oleh 428 lembaga.

Halaman:

Editor: Syaifullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x