dan mengeloearkan pengharapan, soepaja poetoesan ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan kita.
Manipulasi Sejarah
Sejarawan JJ Rizal mengatakan, tidak ada kata sumpah dalam naskah otentik putusan Kongres Pemuda 28 Oktober 1928.
”Di situ Cuma ditulis putusan kongres. Disebut bahwa kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Tidak ada kata sumpah,” katanya.
Rizal menduga, tafsiran terhadap isi Kongres Pemuda itu sengaja dilakukan karena tahun 1950-an terjadi beberapa pemberontakan daerah.
Penyusupan kata sumpah untuk menciptakan kesakralan dalam keputusan kongres itu.
”Sehingga pemuda akan berpikir apabila ingin melanggar tiga point keputusan Kongres Pemuda.
Dikaitkan dengan Sumpah Palapa.Pakai kata sumpah supaya sakral. Kalau kita keluar dari sumpah itu akan celakalah,” ujarnya.
Dia menilai manipulasi sejarah terhadap keputusan kongres itu sangat mengganggu.
Karena itu dia berharap ada pelurusan sejarah. ***