Mengenang "Martir Haymarket" Ini Sejarah Tanggal 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh

1 Mei 2021, 09:54 WIB
Peringatan Hari Buruh di Indonesia yang dilakukan Aliansi Buruh di Indoensia sebelum Pandemi Covid-19. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

 

KALBAR TEKRINI - Tanggal 1 Mei setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Buruh Internasional atau disebut juga May Day.

Peringatan 1 Mei sebagai Hari Buruh untuk mengenang perjuangan bersejarah yang dilakukan oleh pekerja dan gerakan buruh, di berbagai Negara.

Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional 2021, Berikut Sejarah dan Aturan Mendikbud Perayaan di Tengah Pandemi Covid-19

Misalnya saja di Amerika Serikat dan Kanada, peringatan serupa, yang dikenal sebagai Hari Buruh (Labor Day), diperingati setiap hari Senin pertama bulan September.

Namun, negara-negara lain memperingati May Day pada 1 Mei. Hal ini sebagaimana dilansir dari beberapa sumber, pada 1889, sebuah federasi internasional dari kelompok sosialis dan serikat buruh menetapkan 1 Mei sebagai hari untuk mendukung para pekerja.

Baca Juga: Doa Diyakini Ampuh Tangkal Covid-19, Berikut Amalan Doa yang Bisa Dibawakan Setiap Saat

Dukungan ini untuk memperingati Kerusuhan Haymarket di Chicago (1886). Saat itu, selama bertahun-tahun, buruh di AS sering dipaksa bekerja hingga 16 jam sehari dalam kondisi yang tidak ideal.

Mereka kemudian memperjuangkan waktu kerja delapan jam sehari. Kemudian, pada Oktober 1884, Federasi Serikat Buruh dan Perdagangan Terorganisir Amerika Serikat dan Kanada memutuskan 1 Mei 1886, menandai hari pertama di mana hari kerja delapan jam akan diberlakukan.

Baca Juga: Maksimalkan Pencegahan Covid-19, Pemerintah Kembali Datangkan 6 Juta Vaksin

Ketika hari itu tiba, antara 300.000 dan 500.000 pekerja AS melakukan pemogokan di kota-kota besar dan kecil di seluruh negeri, menurut berbagai sejarawan.

Chicago, yang merupakan pusat perjuangan, menyaksikan sekitar 40.000 orang melakukan protes dan pemogokan.

Hingga 3 Mei, pemogokan itu terkoordinasi dengan baik dan sebagian besar tanpa kekerasan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 1 Mei 2021, Riky Minta Bayaran Lagi Sama Elsa, Mama Sarah Akhirnya Tahu?

Tetapi menjelang akhir hari kerja, para pekerja yang mogok di Chicago berusaha untuk menghadapi kekacauan di McCormick Harvesting Machine Company.

Polisi kemudian menembaki para buruh yang sedang demo, menewaskan sedikitnya dua orang.

Saat polisi berusaha membubarkan pengunjuk rasa pada 4 Mei di Chicago's Haymarket Square, sebuah bom dilemparkan ke arah mereka, menewaskan tujuh petugas dan setidaknya empat warga sipil.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 1 Mei 2021, Riky Minta Bayaran Lagi Sama Elsa, Mama Sarah Akhirnya Tahu?

Polisi kemudian menangkap 8 pelaku, yang semuanya dihukum karena konspirasi.

Pengadilan menjatuhkan hukuman mati pada 7 orang dan 15 tahun penjara untuk 1 orang. Empat digantung, satu bunuh diri daripada menghadapi tiang gantungan dan dua hukumannya diubah menjadi penjara seumur hidup.

Mereka yang meninggal dianggap oleh banyak orang kiri, termasuk sosialis dan anarkis, sebagai "Martir Haymarket".

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-19 Ramadhan, Seluruh Malaikat Ziarah ke Kuburnya Setiap Hari

Pada tahun 1889, The Second International, organisasi internasional untuk pekerja dan sosialis, menyatakan bahwa 1 Mei akan menjadi Hari Buruh Internasional.

Kekacauan di Haymarket membangkitkan gerakan buruh yang lebih luas. Namun, di AS, hari kerja delapan jam tidak diakui sampai diubah menjadi undang-undang pada tahun 1916, setelah bertahun-tahun terjadi pemogokan, protes, dan tindakan lain untuk mendukung aturan itu.

Presiden ke-22 AS Grover Cleveland kemudian menandatangani undang-undang untuk menjadikan Hari Buruh, yang sudah diadakan di beberapa negara bagian pada Senin pertama September, sebagai hari libur resmi AS, hal ini untuk menghormati para pekerja.

Kanada mengikutinya tidak lama kemudian. Di banyak negara di seluruh dunia, bagaimana pun, May Day telah diakui sebagai hari libur, dan menjadi kesempatan untuk demonstrasi dan unjuk rasa untuk mendukung para buruh.

Baca Juga: Rabbi Shimon Bar Yohai: Orang Suci Yahudi di Gunung Meron 

Cara Buruh Indonesia Memperingati May Day

Di Nusantara, Indonesia May Day tercatat sudah diperingati sejak 1920. Tapi sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto, Hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur.

Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.

Baca Juga: One Piece Chapter 1012 Dirilis Minggu Depan, Perburuan Pembunuh Pedro Dimulai

Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.

Baru pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Hari Buruh ditetapkan sebagai hari libur nasional, di tahun 2014.

Editor: Ponti Ana Banjaria

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler