Ban Tanpa Udara Anti Bocor, Apa Saja Kelebihan dan Kekurangannya?

- 10 Januari 2023, 00:18 WIB
Perusahaan Asal Prancis Siap Produksi Ban Tanpa Udara
Perusahaan Asal Prancis Siap Produksi Ban Tanpa Udara /

KALBAR TERKINI - Ban tanpa udara atau Unique Puncture-proof Tire System (Uptis) diyakini bisa menggantikan ban konvensional di masa depan.

Beberapa produsen ban sudah berkomitmen untuk memproduksi ban antibocor tersebut, di antaranya Michelin.

Michelin sudah menetapkan target produksi ban tanpa udara pada 2024, dan mulai dijual ke pasar satu tahun kemudian.

Bridgestone, produsen ban asal Jepang juga akan memasarkan ban tersebut, target pertama konsumennya adalah perusahaan bus dan kendaraan niaga lain.

Ban tanpa udara diprediksi akan menjadi masa depan ban kendaraan meski sebagian pihak masih mempertanyakan keandalannya.

Satu di antara hal yang disorot adalah desain ban yang membuat kendaraan jadi lebih boros bahan bakar.

Dibandingkan ban konvensional, ban tanpa udara dinilai akan memiliki hambatan (rolling resistance) lebih besar yang potensi meningkatkan konsumsi bahan bakar kendaraan.

Baca Juga: SPESIFIKASI Infinix Note 12 2023, Desain Tipis Kekinian Dengan 4 Pilihan Warna, Harganya Aman Di Kantong

Berikut kelebihan dar bahan tanpa udara:

1. Tak perlu tambal ban

Tanpa udara berarti tidak akan ada kebocoran seperti risiko ban konvensional.

Bentuk ban tanpa udara tetap membentuk lingkaran sebab ditopang struktur khusus yang juga berfungsi meredam getaran dan hantaman permukaan jalan.

Tanpa takut bocor dapat membuat pengemudi merasa lebih aman saat berkendara, bahkan saat melindas objek-objek tajam atau keras di jalan.

2. Tidak perlu ban serep

Ketika ban tanpa udara dapat diandalkan secara komersial, maka mobil bisa saja tak perlu lagi membawa ban serep.

Tanpa ban cadangan artinya beban mobil menjadi lebih ringan dan energi yang dikeluarkan untuk berkendara menjadi lebih sedikit atau dengan kata lain konsumsi bahan bakar bisa berkurang.

Baca Juga: DAFTAR Harga Infinix di Januari 2023, Terbaru Infinix Note 12 2023 yang Gunakan Panel True Color AMOLED, Spek?

3. Mengurangi emisi karbondioksida

Melansir Bridgestone, 90 persen energi yang dikeluarkan diklaim hilang dalam putaran ban setiap terjadi perubahan bentuk akibat mengikuti kontur jalan.

Oleh karena itu, penggunaan ban tanpa udara dengan struktur yang lebih sederhana dapat memangkas persentase kehilangan energi tersebut.

Efisiensi energi ini akan membantu mobil merendahkan emisi gas karbondioksida yang dibuang melalui knalpot.

Berikut kekurangan ban tanpa udara:

1. Kurang estetik

Meskipun ban tanpa udara menjadi terobosan teknologi otomotif, ada hal yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaannya.

Masalah estetika menjadi pertimbangan.

Ban tanpa udara didesain menyatu dengan pelek, sehingga bagian pelek dan ban disebut menjadi sebuah kesatuan yang tak bisa diganti.

Baca Juga: REKOMENDASI Ponsel Murah Tapi Tak Murahan, Ada Nokia C31, Gunakan Layar 6,7 inc dengan Kamera 13 MP, Harganya?

2. Lebih mahal

Sejumlah produksen ban mengumumkan harga ban tanpa udara di kisaran US$40 hingga US$65 atau sekitar Rp622 ribu sampai Rp2 juta per ban (kurs Rp15.568).

3. Sisi kenyamanan pengguna

Ban tanpa udara akan memberikan getaran berlebih kepada seisi kabin yang dapat mengurangi kenyamanan.

Mobil akan terasa seperti melalui di jalan bergelombang. 

Tumbukan antara ban ke suspensi yang bisa memengaruhi kenyamanan kabin penumpang.***

 

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x