Tanpa udara berarti tidak akan ada kebocoran seperti risiko ban konvensional.
Bentuk ban tanpa udara tetap membentuk lingkaran sebab ditopang struktur khusus yang juga berfungsi meredam getaran dan hantaman permukaan jalan.
Tanpa takut bocor dapat membuat pengemudi merasa lebih aman saat berkendara, bahkan saat melindas objek-objek tajam atau keras di jalan.
2. Tidak perlu ban serep
Ketika ban tanpa udara dapat diandalkan secara komersial, maka mobil bisa saja tak perlu lagi membawa ban serep.
Tanpa ban cadangan artinya beban mobil menjadi lebih ringan dan energi yang dikeluarkan untuk berkendara menjadi lebih sedikit atau dengan kata lain konsumsi bahan bakar bisa berkurang.
3. Mengurangi emisi karbondioksida
Melansir Bridgestone, 90 persen energi yang dikeluarkan diklaim hilang dalam putaran ban setiap terjadi perubahan bentuk akibat mengikuti kontur jalan.
Oleh karena itu, penggunaan ban tanpa udara dengan struktur yang lebih sederhana dapat memangkas persentase kehilangan energi tersebut.
Efisiensi energi ini akan membantu mobil merendahkan emisi gas karbondioksida yang dibuang melalui knalpot.
Berikut kekurangan ban tanpa udara:
1. Kurang estetik
Meskipun ban tanpa udara menjadi terobosan teknologi otomotif, ada hal yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaannya.
Masalah estetika menjadi pertimbangan.
Ban tanpa udara didesain menyatu dengan pelek, sehingga bagian pelek dan ban disebut menjadi sebuah kesatuan yang tak bisa diganti.