PARIS, KALBAR TERKINI - Tak sedikit warga Prancis yang menolak suntikan vaksin AstraZeneca . Data terbaru Kementerian Kesehatan Prancis, hanya 24 persen warganya yang menggunakan AstraZeneca dibandingkan 82 persen penggunaan vaksin Pfizer / BioNTech, dan 37 persen vaksin Moderna.
Seorang wanita berusia 60 tahun yang baru sembuh dari kanker payudara, warga Paris Nadine Roger yang berisiko tinggi terkena virus korona, ingin sekali mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin.
Namun ketika ditawari vaksin AstraZeneca, sontak dia menolak. “AstraZeneca membuat saya takut,” katanya sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari Reuters, Senin, 8 Maret 2021.
Baca Juga: Kandungan KCL Dalam Vaksin Covid-19 Picu Kematian? Berikut Penjelasannya
Roger, seorang teknisi medis mengatakan bahwa dia akan menunggu vaksin buatan perusahaan AS, Johnson & Johnson, yang belum disetujui oleh regulator Eropa.
Minimnya penggunaan vaksin AstraZeneca disebabkan pula akibat kemacetan logistik, selain penolakan dari sejumlah warga Prancis karena tidak mempercayai suntikan vaksin tersebut. Padahal, beberapa penelitian ilmiah menunjukkan, vaksin itu aman dan efektif.
Delapan orang yang terlibat dalam peluncuran vaksin di Prancis kepada Reuters menyatakan bahwa mereka khawatir tentang efek samping vaksin tersebut. Mereka juga skeptis vaksin itu efektif melawan varian baru Covid-19.
Regulator Eropa merekomendasikan vaksin tersebut tidak digunakan untuk orang berusia di atas 65 tahun, dengan alasan kurangnya data.