Taiwan Incar Talenta IT Singapura dan Malaysia: Kasihan, Indonesia 'Dilewatkan'!

18 September 2022, 11:04 WIB
Tim BSI bersiap melakukan migrasi ATM ke sistem BSI. BSI menerjunkan 31 orang tenaga ahli IT untuk mempercepat proses migrasi 450 ATM dari total 899 unit ATM BSI di Aceh /Kamsari/dok. Humas BSI

TAIPEI, KALBAR TERKINI - Mendunianya produk semikonduktor Taiwan memacu pemerintah negara itu untuk 'memburu' talenta-talenta di bidang IT di Singapura dan Malaysia.

Memberikan berbagai fasilitas dan gaji menggiurkan, tak jelas alasan Taiwan untuk tak mengincar kalangan IT Indonesia.

Taiwan News melaporkan, Rabu, 14 September 2022, dikutip Kalbar-Terkini.com, delegasi Taiwan pekan lalu mengunjungi dua negara itu.

Baca Juga: 4 Cara Melindungi Kartu SIM dari Pencurian Data

Taiwan ingin menarik 60.000 profesional asing sepanjang 2021-2030 seklaigus mempromosikan Kartu Emas Ketenagakerjaan.

Dewan Pembangunan Nasional (NDC) mengorganisir kunjungan delegasi ke Singapura dan Malaysia, 5-11 September 2022.

Menurut siaran pers NDC, delegasi ini dipimpin oleh Wakil Menteri NDC, Yu Chien-Hwa.

Delegasi ini juga melibatkan perwakilan Kementerian Perekonomian, Dewan Sains dan Teknologi Nasional, serta eksekutif dari perusahaan teknologi swasta.

Baca Juga: Begini Cara Daftar Nomor IMEI DiPonsel Semakin Gampang ,Simak Langkah Berikut

Selama perjalanannya, delegasi mengadakan sejumlah bursa kerja.

Bursa dihadiri oleh kalangan eksekutif dari raksasa semikonduktor Taiwan, Semiconductor Manufacturing Co dan Vanguard International Semiconductor Corp.

Selain itu, bursa ini dihadir pula oleh dua startup IT Taiwan, PicCollage Co dan Lucid Group Inc.

Delegasi Taiwan memberikan informasi tentang sistem Kartu Emas Ketenagakerjaan.

Baca Juga: Siapa Muhammad Said Fikriansyah? Remaja yang Dituduh Sebagi Bjorka karena 3 Alasan ini

Delegasi ini memaparkan pula tentang prospek kerja di Taiwan.

Pemaparan ini disampaikan di hadapan para mahasiswa dan profesional dari National University of Singapore, Nanyang Technological University dan Universiti Malaya.

Menurut Yu kepada talenta Singapura dan Malaysia, Taiwan memiliki proses manufaktur semikonduktor yang maju.

Itu sebabnya Taiwan mampu menjadi pemain industri semikonduktor utama di dunia.

Hal ini dilakukan lewat pembentukan 'sistem mandiri'.

Sistem tersebut mencakup segala hal, mulai dari desain IC hulu hingga pengemasan, dan pengujian hilir.

Yu menambahkan, keberhasilan pengembangan usaha baru ini di Taiwan, telah menyediakan berbagai platform.

Dengan demikian, talenta IT internasional dapat mencapai potensi penuh dalam berkarier.

Sejak Undang-undang Perekrutan Profesional Asing disahkan di Taiwan pada 2018, hampir 6.000 Kartu Emas Ketenagakerjaan telah dikeluarkan.

Kartu ini dibagikan kepada para profesional asing yang sangat terampil.

Yu menyatakan, keuntungan dari kartu ini adalah pemegangnya dapat bekerja, berinvestasi, dan tinggal di Taiwan.

Dengan adanya kartu tersebut, kalangan ini tak perlu lagi mencari majikan sebagai sponsor.

Pada 8 September 2022, NDC menandatangani nota kesepahaman dengan Federasi Asosiasi Alumni Universitas Taiwan dengan Malaysia.

Tujuannya, memperluas peluang pertukaran berkelanjutan dengan talenta Malaysia,

Kartu Emas Taiwan dapat diajukan lewat web resmi Kantor Kartu Emas Ketenagakerjaan Taiwan (Taiwan Employment Gold Card Office).

Dalam catatan Kalbar-Terkini.com, kuatnya hubungan AS dan Taiwan, karena AS sangat tergantung pasokan semikonduktor dari Taiwan.

Itu sebanya, Pemerintah AS mulai menyusun anggaran pembangunan pabrik semikonduktor di dalam negeri.

Hal ini karena kekhawatiran AS bahwa jika terjadi perang di Selat Taiwan, pasokan semikonduktor Taiwan akan macet bahkan berhenti total.***

Sumber: Taiwan News

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Taiwan News

Tags

Terkini

Terpopuler