KALBAR TERKINI – Gas air mata diduga menjadi pemicu desak-desakan di Stadiun Kanjuruhan, Malang dan memperparah kerusuhan usai laga Persebaya vs Arema FC di Liga 1 Indonesia.
Desak-desakan terjadi akibat adanya gas air mata, membuat penonton panik hingga mereka saling injak.
Ditambah lagi asap dari gas air mata yang membuat penonton sesak nafas.
Lalu seberapa berbahayakan gas air mata ini? Simak larangan FIFA tentang penggunaan gas dalam pengamanan pertandingan sepak bola.
Gas air mata mengandung kumpulan bahan kimia, seperti chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS).
Paparan bahan kimia pada gas air mata secara langsung dapat menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernapasan, dan kulit.
Orang yang terkena gas air mata biasanya mengalami beberapa gejala pada mata, seperti mata merah, gatal, panas, dan penglihatan kabur.
Selain itu terdapat pula gejala pernapasan dan kulit juga dapat dialami, seperti rasa terbakar dan gatal pada hidung, sulit bernapas, batuk, napas, mual, muntah, serta gatal dan ruam pada kulit.