Olimpiade Musim Dingin Beijing, GT: Air Sungai Kuning Mengalir Deras, Lima Cincin Olimpiade Menembus Es...

- 6 Februari 2022, 09:16 WIB
Ilustarasi Pembukaan Olimpiade Beijing 2022 akan Dimeriahkan 100 Artis Dunia.
Ilustarasi Pembukaan Olimpiade Beijing 2022 akan Dimeriahkan 100 Artis Dunia. /Pixabay/12019

KALBAR TERKINI - Olimpiade Musim Dingin Beijing, GT: Air Sungai Kuning Mengalir Deras, Lima Cincin Olimpiade Menembus Es...

BAGI negara Tiongkok, lepas dari miringnya komentar sejumlah media Barat, Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 menunjukkan kebanggaan bangsa ini.

Sejumlah media Barat menyebut Olimpiade ini, yang dibuka pada Jumat, 4 Februari 2022, berlangsung di 'sarang asal Covid-19', atau 'negara pelanggar hak azasi manusia'.

Baca Juga: Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022: Refleksi Kebangkitan China Sebagai Kekuatan Global

Di antaranya, pemberangusan aksi mahasiswa di Lapangan Tianemen, pembungkaman demokrasi di Hong Kong, dan genosida Muslim Uighur.

Toh semua itu tenggelam dengan kebanggaan dari rakyat dan Pemerintah China, yang sudah kali menggelar Olimpiade, pertama pada 2008, dan sekarang pada 2022, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.Com dari editorial Tabloid Global Times (GT) milik Pemerintah Tiongkok.

Lewat Olimpiade semegah ini, menurut GT, Sabtu, 5 Februari 2022, mata dunia akan terbuka bahwa betapa negara ini menjunjung tinggi persaudaraan antarbangsa.

Baca Juga: Kanada bergabung dengan AS, Inggris, dalam boikot diplomatik Olimpiade Beijing

"Sejarah akan mengukir goresan ini," tulisnya, menyitir kalimat Presiden Xi Jinping.

"Air Sungai Kuning mengalir deras, lima cincin Olimpiade menembus es, dan kepingan salju menyatu menjadi satu... Dalam kisah romantis es dan salju, upacara pembukaan, sekali lagi memukau dunia," tulis GT.

Semua ini Ini menyegarkan kembali kenangan indah dari Olimpiade Beijing 2008, dan mengilhami resonansi emosional umat manusia untuk 'bersatu untuk masa depan bersama'.

Selama upacara pembukaan, orang-orang melihat adegan puitis 'kepingan salju sebesar meja', dan juga merasakan sentimen 'membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia'.

Baca Juga: Medalinya Bukan Emas Asli, Ini Kata Greysia Polii Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Beserta Faktanya

Di tengah perubahan dan pandemi yang tak terlihat dalam satu abad, Olimpiade Beijing menunjukkan persatuan dan ketahanan umat manusia, dan juga membawa kegembiraan, dan harapan bagi dunia.

 Juga ditulis secara puitis: "Ketika 'kepingan salju besar' yang melambangkan persatuan manusia mengangkat obor Olimpiade yang ramah lingkungan, Beijing, 'kota Olimpiade ganda' pertama di dunia, sekali lagi menyambut teman-teman lama dan baru dari seluruh dunia, dengan tangan terbuka dalam rentang waktu 14 tahun."

Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, acara olahraga global besar pertama yang diadakan sesuai jadwal sejak pecahnya pandemi Covid-19, memiliki makna simbolis bagi China dan dunia.

 

"Olimpiade mungkin merupakan acara paling kompleks di planet ini," kata Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach.

"Ada banyak potongan dalam teka-teki jigsaw yang besar, dan sangat sulit ini. Jadi, bisa dibayangkan betapa sulitnya menyelenggarakan Olimpiade di tengah pandemi."

"Tetapi," katanya lagi: "China telah mengatasi satu demi satu kesulitan, dan memenuhi janjinya yang khusyuk kepada dunia. Dengan menyampaikan acara yang sederhana, aman, dan luar biasa."

"China menunjukkan bahwa memilih Beijing sebagai kota tuan rumah, benar-benar merupakan pilihan yang aman. Dunia internasional sekali lagi menyaksikan bahwa perkataan orang Tionghoa dapat diandalkan, dan Tiongkok dapat dipercaya," lanjutnya.


Dari 2008 hingga 2022, China menjadi tuan rumah dua Olimpiade, keduanya pada saat-saat kritis, ketika dunia menghadapi tantangan besar. Baik dalam menghadapi krisis keuangan global saat itu, atau dalam memerangi pandemi Covid-19 sekarang ini, kontribusi China kepada dunia diklaim jelas bagi semua orang.

GT juga menyebut tagline dari Presiden Xi, 'Satu Dunia, Satu Mimpi pada 2008', hingga 'Bersama untuk Masa Depan Bersama pada 2022'.

Dengan demikian, China telah mengambil bagian aktif dalam Gerakan Olimpiade, dan secara konsisten memperjuangkan semangat Olimpiade.

China diklaim berkomitmen untuk mengejar cita-cita Olimpiade dengan tindakan nyata.

Saat Olimpiade Musim Dingin dimulai, 346 juta orang Tiongkok telah berpartisipasi dalam olahraga es dan salju. China telah mencapai tujuannya untuk melibatkan 300 juta orang dalam olahraga musim dingin, lebih cepat dari jadwal.

Eksplorasi dan kontribusi inovatif China mengubah lanskap olahraga es dan salju dunia. Inilah sebabnya mengapa Bach membuat penilaian bahwa Olimpiade Beijing akan menjadi garis pemisah dalam sejarah olahraga es dan salju dunia.

Bagi China, mempromosikan kebugaran nasional dan membangun pusat kekuatan olahraga semakin dipercepat dengan diselenggarakannya Olimpiade Musim Dingin.

Sementara itu, China diklaim telah mencapai hasil yang sangat baik dalam hal persiapan untuk Olimpiade Musim Dingin dan pembangunan lokal, serta menciptakan model baru untuk pengembangan Olimpiade yang berkelanjutan dan kawasan.


Chongli di Provinsi Hebei, masih merupakan daerah miskin pada akhir 2015, tetapi sekarang telah dientaskan dari kemiskinan, dengan satu dari setiap lima penduduk lokal mencari nafkah dari 'industri salju'.

Shougang, sebuah situs industri tua, telah berubah menjadi wilayah tengara Olimpiade baru. Water Cube telah berubah menjadi Ice Cube, tempat Olimpiade Beijing 2008 menjadi contoh nyata penggunaan kembali kekayaan Olimpiade.

Tiongkok berjanji untuk menyelenggarakan Olimpiade dengan cara 'hijau, inklusif, terbuka, dan bersih', yang memperkaya budaya Olimpiade, dan menyumbangkan kebijaksanaan Tiongkok, dan solusi Tiongkok kepada dunia.

Tanggal 4 Februari 2022, bukan hanya hari pembukaan Olimpiade Musim Dingin, tetapi juga menandai istilah matahari Tiongkok, lichun awal musim semi, yang berarti, 'pemulihan kehidupan di bumi, dan melambangkan kelahiran kembali dan harapan'.

Saat ini, pandemi Covid-19 masih merebak, dan permainan geopolitik juga memanas di beberapa wilayah. Keinginan masyarakat internasional untuk mengatasi kesulitan dan terus maju, diklaim tidak pernah sekuat ini.

 

GT mengakhiri editorialnya dengan kalimat: "Kami berharap, pertemuan di bawah cincin Olimpiade menjadi 'cahaya di ujung terowongan'. Kami sangat percaya bahwa Olimpiade Beijing adalah momen bersejarah."

"Tujuannya, untuk menunjukkan persatuan manusia, ketahanan, dan kerja sama global. Kami berharap, para atlet akan mencapai hasil yang baik di bawah moto Olimpiade baru 'Lebih Cepat, Lebih Tinggi, Lebih Kuat - Bersama'," tulis GT.***

Sumber: Global Times

 

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah