Australia Pernah Bantai Samoa Amerika 31-0, Kiper Sampai Nangis di Lapangan, Berikut Fakta Tersembunyi

6 Februari 2022, 09:09 WIB
Foto : Australia vs Samoa Amerika 31-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2002. Tangkap Layar Youtube/1986soccerman /

KALBAR TERKINI - Australia Pernah Bantai Samoa Amerika 31-0, Kiper Sampai Nangis di Lapangan, Berikut Fakta Tersembunyi Tak Terungkap.

Skor pertandingan ini mungkin akan menjadi catatan paling buruk sepanjang sejarah sepak bola dunia.

Bagaimana tidak, sebuah timnas negara menghabisi musuhnya di kualifikasi Piala Dunia dengan skor 31-0, kiper lawan saat itu sempat sampai menangis di lapangan.

Baca Juga: Mengenal Diana Di Meo, Sosok Wasit Sepak Bola dan Selebgram Video Syur Tersebar di Twitter, Telegram dan WA

Adalah Ustralia melawan Samoa Amerika yang berlangsung pada 2001 untuk persiapan Piala Dunia 2022.

Namun di balik kejadian tersebut, ada beberapa fakta yang tidak terungkap, apa saja itu?  

Sewajarnya, sebuah tim yang memenangkan pertandingan dengan skor telak akan mendapatkan pujian dan tepuk tangan meriah.

Baca Juga: JADWAL BRI LIGA 1 Pekan 23: Ditengah Badai Covid 19, Persib akan Hadapi Bhayangkara FC, Tunggu Hasil PCR

Apalagi, momen itu tercipta di laga bertajuk Kualifikasi Piala Dunia.

Namun, hal sebaliknya justru menimpa Australia ketika menjalani pertandingan menuju Piala Dunia 2002 Zona Oceania.

Kemenangan 31-0 atas Samoa Amerika pada 11 April 2001 dianggap banyak orang tidak layak.

The Socceroos dihujat karena dianggap tidak memahami prinsip fair play dan sportivitas.

Baca Juga: SEJARAH HARI INI, 30 Januari, Jepang Eksekusi 300 Tentara Australia dan KNIL di Ambon, Ini Catatan Lengkapnya

Saat itu, Australia sengaja menampilkan pemain-pemain top yang merumput di banyak klub ternama Eropa menghadapi tim kecil dari Pasifik yang tidak memiliki kompetisi profesional.

Itu ibarat membunuh tikus sawah dengan senapan serbu AK-47 atau M-16.

Kemenangan 31-0 dengan Archie Thompson mengemas 13 gol dianggap sebagai bentuk arogansi Australia.

Apalagi, terungkap fakta bahwa Samoa Amerika tidak bisa menampilkan pemain senior karena terkendala visa.

Pemain U-20 juga tidak bisa main karena sedang mengikuti ujian di sekolah.

Dengan kondisi seperti itu, Samoa Amerika hanya bisa menurunkan satu pemain inti, yaitu sang kiper, Nicky Salapu.

Sisanya, para pemain amatir yang berstatus pelajar dengan rentang usia 15, 16, 17, 18 tahun.

Mayoritasnya tidak pernah bermain sepakbola selama 90 menit.

Menurut kesaksian Wakil presiden Asosiasi Sepakbola Samoa Amerika (FFAS), Tony Langkilde, para pemain sempat meminta wasit dan bintang-bintang The Socceroos untuk menghentikan laga karena sudah tidak sanggup bermain.

Berkali-kali mereka berbicara agar Australia bermain lebih santai.

Sial, permintaan itu tidak dianggap. Setiap kali pemain Samoa Amerika berbicara kepada pemain Australia, responsnya sangat arogan.

The Socceroos terus membombardir gawang Salapu.

Beberapa pemain bahkan sempat menangis di lapangan saat gol demi gol tercipta.

"Saya tidak malu karena kami semua belajar sesuatu dari kejadian itu. Jika kami memiliki semua pemain kami, mungkin hanya menderita 5 atau 6 gol.

Itu terjadi karena saya tanpa bek terbaik saya dan tidak ada yang bisa saya lakukan," ujar Salapu pada 2009, dikutip The Telegraph.

Dampak dari laga berat sebelah itu telah membuat Asosiasi Sepakbola Australia (FFA) banjir kecaman.

FFA pada akhirnya memilih meninggalkan Oceania untuk bergabung dengan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).

Sebab, laga melawan Samoa Amerika membuktikan The Socceroos tak memiliki lawan sepadan.

"Mencetak rekor dunia adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuk saya karena tidak datang setiap hari.

Tapi, sebenarnya kita juga harus melihat siapa lawan yang dihadapi.

Seharusnya kami tidak bermain seperti ini," sesal Thompson beberapa tahun kemudian, dilansir CBC Sports.

Faktanya, dominasi Australia di Oceania memang tak terbantahkan.

Mereka adalah tim paling kuat di kawasan tersebut. The Socceroos ibarat raksasa yang menghadapi para liliput.

Hanya Selandia Baru tim yang bisa mengimbangi mereka.

Bukti lainnya adalah dua hari sebelum membantai Samoa Amerika, Australia lebih dulu mengemas kemenangan besar atas Tonga 22-0 pada ajang yang sama.

Jika dikalkulasi dengan jumlah gol memasukkan ke gawang Samoa Amerika, The Socceroos telah mencetak 53 gol dalam waktu 3 hari. Jumlah gol yang diluar nalar.

Selama menjadi anggota OFC, Australia memiliki reputasi mentereng.

The Socceroos langsung menjadi juara Piala Oceania saat pertama kali ambil bagian pada 1980.

Kemudian, dominasi mereka dilanjutkan pada 1996, 2000, dan 2004.

Ketimpangan sosial bisa terjadi karena negara-negara Oceania mayoritas tidak menjadikan sepakbola olahraga utama.

Mereka lebih menyukai rugby. "Kejadian itu (kekalahan 0-31) telah mengubah cara pandang kami terhadap sepakbola.

Sekarang, sepakbola dimainkan di sekolah dasar dan menengah," ucap Manajer timnas Samoa Amerika saat ini, Tunoa Lui.

Skor Akhir di beberapa pertandingan lain :

Piala Dunia 2002
Samoa Amerika 0 -– 13 Fiji
Samoa Amerika 0 –- 8 Samoa
Samoa Amerika 0 -– 31 Australia
Samoa Amerika 0 –- 5 Tonga

Piala Dunia 2006
Samoa Amerika 0 –- 4 Samoa
Samoa Amerika 1 -– 9 Vanuatu
Samoa Amerika 0 –- 11 Fiji
Samoa Amerika 0 –- 10 Papua Nugini

Piala Dunia 2010
Samoa Amerika 1 -– 12 Kepulauan Solomon
Samoa Amerika 0 -– 7 Samoa
Samoa Amerika 0 –- 15 Vanuatu
Samoa Amerika 0 -– 4 Tonga.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler