Penembakan itu disaksikan oleh putri sulungnya, Catherine. Setelah gerombolan tentara pergi, ia mendatangi tempat ayahnya ditembak.
Catherine memegang darah ayahnya sambil menangis histeris lalu mengusapkan ke wajahnya.***
Penembakan itu disaksikan oleh putri sulungnya, Catherine. Setelah gerombolan tentara pergi, ia mendatangi tempat ayahnya ditembak.
Catherine memegang darah ayahnya sambil menangis histeris lalu mengusapkan ke wajahnya.***
Editor: Yuni Herlina
Sumber: berbagai sumber