Mahasiswa yang juga berada di atas mobil komando kemudian meminta sikap konkret Kusnadi.
Ia mendesak politikus PDIP itu untuk menelepon Ketua DPR RI Puan Maharani.
"Kami meminta Bapak Kusnadi untuk menelepon Ibu Puan Maharani secara langsung hari ini, untuk menyambungkan kami, disaksikan oleh ribuan mahasiswa di sini, kami rasa bapak bisa," ujar satu di antara orator.
Baca Juga: Berikut Daftar Lengkap dan Fornasi Sekolah Kedinasan yang Saat Ini Sedang Dibuka Pendaftarannya
Mendengar hal tersebut, Kusnadi enggan menuruti permintaan mahasiswa untuk menelepon Puan.
"Saya tidak akan telepon, terserah apa tanggapan kalian, saya tidak akan telepon," jawab Kusnadi, sembari menggelengkan kepalanya.
Mahasiswa pun sempat menghalangi Kusnadi dan Anwar Sadad untuk turun dari mobil komando, dan masuk kembali ke Gedung DPRD Jatim.
"Permintaan dan kajian kami menolak UU Cipta Kerja dianggap sebagai tindakan intimidasi. Maka lawan! Lawan! Lawan!," teriak para Mahasiswa.
Tapi, Kusnadi dan Anwar tak menggubrisnya.
Mereka beranjak masuk ke gedung DPRD Jatim meninggalkan massa.
Baca Juga: Daftar LCGC Seharga Rp 100 Jutaan di 2023, Suzuki Celerio Jadi yang Termurah
Kerusuhan juga terjadi di Semarang, polisi mengamankan lima demonstran saat ricuh dalam unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) yang digelar mahasiswa di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Kamis 13 April 2023.
Kericuhan pecah setelah polisi yang bertindak tegas terhadap massa yang memaksa masuk ke dalam kompleks kantor gubernur di Jalan Pahlawan Semarang.
Mahasiswa sempat melemparkan sejumlah benda ke dalam halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, termasuk bangkai tikus.
Petugas juga beberapa kali meminta para peserta demo tidak melakukan provokasi dalam aksinya.
Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata untuk menghalau mahasiswa agar mundur dari depan gerbang kantor gubernur.
Kericuhan sendiri tidak berlangsung lama setelah petugas bertindak tegas.***