KALBAR TERKINI - Kepala SDN Pengasinan 1, Yeti Suhesti mengungkapkan 13 siswanya mengalami keracunan usai mengkonsumsi roti.
Yeti menceritakan peristiwa tersebut bermula saat manager sebuah merek roti meminta izin untuk membagikan sampel roti promo gratis untuk siswanya pada Senin 23 Januari 2023.
Pihak sekolah pun menyetujui dan membagikan roti tersebut kepada para siswa.
Baca Juga: Kronologi Kapolres Manggarai Pukuli Anggota, Bermula dari Masalah Keran Air
Menurutnya, saat roti itu dibagikan, wali kelas sempat meminta agar para siswa mengecek tanggal kedaluwarsa.
"Pas dibagiin 'dicek ya expirednya' kan gitu ya bener setiap dibagiin dicek.
Tidak ada yang kedaluwarsa," jelas Yeti kepada wartawan.
Tak lama kemudian, satu di antara guru melaporkan bahwa roti tersebut telah kedaluwarsa.
Ia kemudian langsung mencari bukti terkait bungkus roti kedaluwarsa di tempat sampah.
Yeti menemukan banyak roti sampel yang sudah kedaluwarsa.
"Akhirnya cari ke tempat sampah kita udek-udek tuh bungkusan roti ada yang 22 (Januari) ketemu lah dua bungkus.
Expired 22 (Januari) dan 23 (Januari) sama tiga bungkus yang di sini (di dalam ruang kepala sekolah)," ungkapnya.
Yeti kemudian menemui pihak roti yang masih berada di area sekolah.
Ia membongkar tempat roti dan menemukan banyak roti kedaluwarsa.
"Saya menuju ke mobil, sales-nya lagi makan di seberang saya bongkar-bongkar tempat rotinya.
Enggak tahunya di situ, saya buka, itu ada 23. Semua masih banyak yang di bawah boks juga sama," tambah Yeti.
Kemudian, Yeti menerima informasi pada pukul 14.00 WIB bahwa siswanya mengalami gangguan pencernaan usai mengonsumsi roti kedaluwarsa tersebut.
"Saya bilang kenapa enggak laporan dari tadi masih ada pihak rotinya, 'Ya kan Bu saya khawatir bukannya karena itu karena enggak muntah-muntah' cuman mules, sudah buang air udah sehat lagi," ujarnya.
Sementara itu, UPTD Puskesmas setempat tak menerima laporan anak-anak tersebut bergejala berat.
Yogi menjelaskan bahwa kondisi mereka kini sudah lebih baik.***