Mengenal Lebih Jauh Ganja Medis, Benarkah Bisa Jadi Obat Alternatif?

- 29 Juni 2022, 15:36 WIB
Prof Zubairi Djoerban buka suara soal penggunaan ganja medis
Prof Zubairi Djoerban buka suara soal penggunaan ganja medis /Foto: Pixabay/7raysmarketing/

KALBAR TERKINI - Ganja medis memang telah dilegalkan di sejumlah negara.

Baru-baru ini Thailand yang baru saja melegalkan ganja, termasuk diantaranya untuk keperluan medis, pada 9 Juni 2022 lalu.

Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mengatakan bahwa ganja medis memang bisa menjadi pilihan atau alternatif pengobatan, tapi bukan yang terbaik.

"Belum ada bukti obat ganja lebih baik, termasuk untuk nyeri kanker dan epilepsi.

Baca Juga: Roby Geisha Ditangkap Polisi Karena Miliki 8 Gram Ganja

Namun, ganja medis bisa menjadi pilihan atau alternatif, tapi bukan yang terbaik.

Sebab, belum ada juga penyakit yang obat primernya adalah ganja," tulis Zubairi dalam cuitan Twitter-nya, Rabu 29 Juni 2022.

Hingga saat ini, sejumlah studi telah mempelajari hubungan antara ganja dan kesehatan.

Beberapa studi menyebutkan bahwa ganja bisa menjadi alternatif obat.

Baca Juga: Niat, Cara dan Keutamaan Puasa Zulhijjah. Kejar Pahala Berlipat Ganda

Masih banyak yang belum diketahui tentang tanaman ini,  bagaimana ganja berinteraksi dengan obat lain dan tubuh manusia juga belum diketahui dengan pasti.

Penggunaan ganja medis juga tidak berarti sepenuhnya aman.

Jika penggunaannya tidak diatur secara ketat maka ganja medis berpotensi disalahgunakan.

Dalam dosis berlebih, penggunaan ganja juga diketahui bisa memberikan efek ketergantungan dan halusinasi.

Hingga saat ini juga para ilmuwan juga belum mengetahui pasti cara aman mengonsumsi ganja.

Merokok ganja sama buruknya dengan mengisap tembakau yang dapat merusak organ paru-paru dan sistem kardiovaskular.

Ganja medis merupakan turunan tanaman ganja yang digunakan untuk meredakan gejala yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu.

Beragam manfaat ganja sebagai tumbuhan medis semakin banyak dipergunakan.

Namun, penggunaannya harus memenuhi syarat undang-undang di negara-negara yang melegalkan ganja medis sebagai pengobatan.

Berikut manfaat ganja medis yang sudah diteliti:

1. Kanker

Menurut National Institutes of Health (NIH), Amerika Serikat, ilmuwan tengah meneliti manfaat ganja medis untuk melawan sel kanker.

"Penelitian ini dicoba pada hewan untuk menunjukkan bahwa ekstrak ganja dapat membantu membunuh sel kanker tertentu dan mengurangi ukuran sel lainnya.

Bukti dari satu penelitian kultur sel tikus menunjukkan ekstrak ganja murni dari satu tanaman utuh dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker salah satu jenis tumor otak yang paling serius," tulis NIH.

2. Multiple sclerosis

NIH juga melaporkan, bahwa ganja diteliti untuk mengobati penyakit autoimun seperti multiple sclerosis (MS).

Beberapa ahli lain menyebut bahwa ganja kemungkinan besar dapat meringankan gejala kekakuan dan kejang yang umum pada MS.

3. Penyakit jiwa

Senyawa tetrahidrokanabinol (THC) dalam daun ganja diketahui memiliki efek psikoaktif atau dapat mempengaruhi saraf otak dan kondisi kejiwaan.

Beberapa peneliti memanfaatkannya untuk mengobati penyakit jiwa seperti skizofrenia dan gangguan stres pasca trauma (PTSD).

4. Epilepsi

Salah satu manfaat ganja medis yang terkenal adalah kemampuan dan kualitasnya dimanfaatkan untuk mengobati kejang-kejang karena epilepsi.

Di media ada beberapa cerita orang tua sengaja memberikan anaknya minyak ganja untuk mengurangi serangan kejang.

5. Nyeri kronis

Menurut ahli farmasi Laura Borgelt dari University of Colorado, senyawa kimia yang terkandung dalam ganja dapat mempengaruhi proses rasa nyeri dan inflamasi di dalam tubuh, sehingga beberapa orang menggunakan ganja medis bertujuan untuk meringankan dan penghilang rasa sakit.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x