KALBAR TERKINI – Viral kalimat berbau Rasis yang diucapkan oleh Edy Mulyadi yang mencecar Kalimantan sebagai calon ibu kota dengan kalimat hinaan.
Dengan nada menggebu, Edy Mulyadi berbicara hanya monyet yang mau tinggal di ibu kota baru (Kalimantan).
Tentu tak sampai disitu Edy Mulyadi pun mencecar pasar ibu kota baru yang akan ada di Kalimantan adalah kuntilanak dan genderuwo.
Sontak kalimat demi kalimat yang dinyatakan mantan caleg dari partai PKS ini mengundang kemarahan warga Kalimantan.
Baca Juga: UPDATE JADWAL AFC Womens Asian Cup 2022: Indonesia Bertemu Thailand Hari Ini, Australia vs Filipina
Berbagai reaksi keras ditampilkan secara gamblang di media sosial hingga sosok Edy Mulyadi dan video hinaannya viral di berbagai media.
Menurut Edy Mulyadi bahwa ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan yang disebutnya sebagai tempat jin membuang anak.
"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal," ujar Edy dari video viral tersebut.
"Punya gedung sendiri lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," sambungnya.
Tak hanya itu, mantan wartawan senior ini pun menghina Prabowo Subianto dengan mengatakan Menteri Pertahanan itu “Macan Mengeong”.
Penyataannya itu langsung menuai reaksi keras dari partai Gerindra dimana kadernya langsung mengambil langkah aktif dengan membuat laporan ke polisi.
Lantas siapakah sosok Edy Mulyadi ini, dan atas dasar apa dia mengambil kesimpulan dengan kalimatnya yang menginggung dan menyakiti warga Kalimantan?
Dihimpun dari berbagai sumber, Edy adalah seorang wartawan senior di Forum News Network (FNN).
Dia juga disebut-sebut sempat mencalonkan diri sebagai caleg dari PKS sayangnya gagal.
Edy Mulyadi juga ternyata adalah mantan wartawan senior yang dulu aktif bekerja di berbagai media besar di Indonesia.
Media yang pernah menjadi naungan Edy Mulyadi di antaranya Media Indonesia, Metro TV, TPI hingga juga Warta Ekonomi, dia menjadi wartawan saat itu.
Edy Mulyadi lahir di Jakata pada tanggal 8 Agustus 1966.
Namanya pernah tercatat sebagai calon legislatif atau caleg dari partai PKS pada buan April 2009.
Saat itu dia mendapatkan nomor urut 8 daerah pemilihan Jakarta III: Jakarta Barat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, sayangnya Edy Mulyadi gagal dalam Pileg tersebut.***