Network
KALBAR TERKINI - Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan warga di Kepulauan Talaud tidak merasakan guncangan saat terjadinya gempa berkekuatan 6.2 di barat daya Melonguane, Sabtu 10 Juli 2021.
“BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud memantau warganya beraktivitas normal ketika gempa magnitudo (M)6,2 terjadi pada Sabtu (10/7), pukul 07.43 WIB.
Petugas BPBD setempat tak merasakan guncangan saat fenomena alam itu terjadi,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang di Kutip Kalbar Terkini melalui laman BNPB.
Baca Juga: Gempa 6,2 Magnitudo Getarkan Melonguane Sulawesi Utara, BMKG Ungkap Sebab Terjadinya gempa
Menurutnya, pasca gempa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud segera melakukan koordinasi dengan pihak desa dan kecamatan.
Saat gempa terjadi warga Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tidak merasakan guncangan gempa. Aktivitas masyarakat berjalan normal.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan parameter gempa M6,2 berada 112 km barat daya Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulut.
Pusat gempa yang berada di laut tersebut berkedalaman 10 km ini teridentifikasi memiliki intensitas guncangan dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity III – IV MMI di Sangihe, II MMI di Tomohon, Bitung dan Bolaang Mongondow Timur.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5.7 Guncang Gorontalo Hingga Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami
