Kondisi ini akan diperburuk dengan terjadinya bencana lain seperti gempa bumi, Tsunami dan bencana alam lainnya.
Pada saat terjadinya bencana alam orang akan cenderung berada dalam jarak yang berdekatan (berdesakan) baik dikarenakan tempat yang terbatas, maupun untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman.
Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bila melakukan evakuasi dalam kondisi COVID-19 dimana orang harus menjaga jarak (physical distancing). Keadaan yang berdesakan saat berada di tempat evakuasi bisa menyebabkan tempat tersebut menjadi pusat infeksi virus corona.
Baca Juga: Ilmuwan Jepang Buat Beras Mengandung Vaksin Kolera
Berikut kami rangkum langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadinya bencana alam di tengah Pandemi.
- Evakuasi Mandiri
Sebagian besar tsunami di Indonesia adalah tsunami lokal yang disebabkan gempa bumi tektonik. Dengan demikian masyarakat di daerah gempa akan menerima peringatan alami yaitu gempa bumi tersebut.
Jika masyarakat merasakan goncangan yang kuat atau gempa yang berayun lemah tapi lama, masyarakat agar segera melakukan evakuasi mandiri tanpa menunggu peringatan dini tsunami ataupun perintah evakuasi dari pihak berwenang.
- Jaga Jarak
Dalam melakukan evakuasi mandiri, sebisa mungkin masyarakat tetap memperhatikan jaga jarak fisik (physical distancing), menggunakan masker, dan harus mengikuti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah masing masing.
- Pilih Tempat Aman
Evakuasi dalam masa krisis peringatan dini tsunami, yaitu sesaat setelah terjadi gempa atau tsunami menerjang, masyarakat harus segera evakuasi menuju tempat yang aman.
Misalnya tempat evakuasi yang telah ditetapkan, dataran tinggi, atau menjauh dari pantai, sampai ancaman gempa atau tsunami dinyatakan selesai.