Tolak Cipta Kerja: Pontianak Aksi Damai, Surabaya Desak Telpon Puan, Semarang Rusuh dan 5 Mahasiswa Diamankan

14 April 2023, 02:23 WIB
Belasan poster berisi protes dna penolakan terhadap UU Ciptakerja dipasang mahasiswa yang melakukan aksi damai di Bundaran Digulis Untan, Pontianak. /

KALBAR TERKINI - Sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan Perppu Cipta kerja Nomor 2 Tahun 2022 di Bundaran Tugu Digulis Untan, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis 13 April 2023.

Aksi unjuk rasa kali ini berlangsung damai dengan pengawalan ketat dari anggota Polresta Pontianak.

Tampak mahasiswa memasang belasan poster yang berisi protes dan penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang telah disahkan pemerintah.

Dipenghujung aksi sejumlah mahasiwa tersebut mendapatkan pembagian takjil dari Kepolisian.

Sekitar pukul 17.38 WIB para mahasiswa yang berunjuk rasa kemudian membubarkan diri.

Baca Juga: Cek Harga Emas Antam dan UBS Siang Hari Ini 13 April 2023 Antam 1 gram Rp 1.114.000 di Pegadaian

Sementara itu, di Surabaya aksi demonstrasi mahasiswa diwarnai desakan kepada Ketua DPRD Jatim, Kusnadi untuk melakukan panggilan telepon kepada Ketua DPRD RI, Puan Maharani.

Desakan tersebut bermula di tengah aksi unjuk rasa pada Rabu 12 April 2023 tersebut, seorang orator kemudian mendesak Ketua DPRD Jatim Kusnadi dan jajarannya untuk keluar menemui mahasiswa.

"Bapak dan Ibu ketua DPRD yang keluar atau kami yang masuk," kata orator.

Kusnadi dan Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad akhirnya mau menemui massa setelah mahasiswa memberikan ultimatum dengan hitungan mundur.

Baca Juga: HPI Kalbar: Kami Siap Promosikan dan Bawa Wisatawan ke Spot Festival Meriam Karbit Pontianak 2023

Saat berdialog di atas mobil komando, Kusnadi mengatakan, tuntutan yang disampaikan mahasiswa terkait penolakan Perppu Cipta Kerja ini sebenarnya sudah pernah disampaikan berkali-kali.

"Sebenarnya sudah dari dulu, sudah jadi tuntutan masyarakat Jatim, termasuk mahasiswa juga," ujar Kusnadi.

Mahasiswa yang juga berada di atas mobil komando kemudian meminta sikap konkret Kusnadi.

Ia mendesak politikus PDIP itu untuk menelepon Ketua DPR RI Puan Maharani.

"Kami meminta Bapak Kusnadi untuk menelepon Ibu Puan Maharani secara langsung hari ini, untuk menyambungkan kami, disaksikan oleh ribuan mahasiswa di sini, kami rasa bapak bisa," ujar satu di antara orator.

Baca Juga: Berikut Daftar Lengkap dan Fornasi Sekolah Kedinasan yang Saat Ini Sedang Dibuka Pendaftarannya

Mendengar hal tersebut, Kusnadi enggan menuruti permintaan mahasiswa untuk menelepon Puan. 

"Saya tidak akan telepon, terserah apa tanggapan kalian, saya tidak akan telepon," jawab Kusnadi, sembari menggelengkan kepalanya.

Mahasiswa pun sempat menghalangi Kusnadi dan Anwar Sadad untuk turun dari mobil komando, dan masuk kembali ke Gedung DPRD Jatim.

"Permintaan dan kajian kami menolak UU Cipta Kerja dianggap sebagai tindakan intimidasi. Maka lawan! Lawan! Lawan!," teriak para Mahasiswa.

Tapi, Kusnadi dan Anwar tak menggubrisnya.

Mereka beranjak masuk ke gedung DPRD Jatim meninggalkan massa.

Baca Juga: Daftar LCGC Seharga Rp 100 Jutaan di 2023, Suzuki Celerio Jadi yang Termurah

Kerusuhan juga terjadi di Semarang, polisi mengamankan lima demonstran saat ricuh dalam unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) yang digelar mahasiswa di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Kamis 13 April 2023. 

Kericuhan pecah setelah  polisi yang bertindak tegas terhadap massa yang memaksa masuk ke dalam kompleks kantor gubernur di Jalan Pahlawan Semarang.

Mahasiswa sempat melemparkan sejumlah benda ke dalam halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, termasuk bangkai tikus.

Petugas juga beberapa kali meminta para peserta demo tidak melakukan provokasi dalam aksinya.

Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata untuk menghalau mahasiswa agar mundur dari depan gerbang kantor gubernur.

Kericuhan sendiri tidak berlangsung lama setelah petugas bertindak tegas.***

 

 

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler