Alasan Kenapa Dokter Terawan Sampai di Pecat Dari IDI, Berhubungan Dengan Cuci Otak atau Vaksin Nusantara?

27 Maret 2022, 13:50 WIB
Mantan Menkes Terawan Dipecat IDI, Politisi Partai Gerindra sebut sebagai putusan berbahaya /antara foto

KALBAR TERKINI – Terkuat beberapa alasan mengapa mantan Menteri Kesehatan RI, Dokter Terawan sampai dipecat dari keanggotaannya di IDI.

IDI atau Ikatan Dokter Indonesia memecat secara permanen dokter Terawan karena berbagai alasan mendasar salah satunya mempromosikan vaksin Nusantara sebelum penelitiannya selesai.

Pemecatan dokter Terawan dari IDI juga berdasarkan surat rekomendasi tertanggal 8 Februari 2022 dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat IDI.

Surat dari MKEK itu kemudian diunggah oleh epidemiolog dari UI Pandu Riono di akun Twitternya pada Sabtu, 26 Maret 2022, kemarin.

Baca Juga: Dr Terawan Dipecat Ikatan Dokter Indonesia, Pemecatan Dilakukan di Forum Muktamar 31 Aceh

Berikut isi unggahan dr Pandu Riono di akun twitternya:

“Kasus Pelanggaran Etika Berat dokter Terawan cukup panjang.

Hasil sidang MKEK pada tgl 8 Feb 2022 disampaikan pada @PBIDI kelanjutan hasil MKEK dan Muktamar IDI tahun 2018.

Keputusan MKEK tersebut dibahas pada sidang khusus Muktamar IDI XXXI tgl 21-25 Maret 2022.”

Dalam surat MKEK itu terungkap beberapa alasan mengapa dokter Terawan sampai dipecat secara permanen dari IDI.

Adapun alasan tersebut mencakup:

1. Dokter Terawan dinilai belum menyerahkan bukti telah menjalankan sanksi etik sesuai SK MKEK tanggal 12 Februari 2018 hingga hari ini.

Baca Juga: BERIKUT Merek dan Daftar Harga Set Top Box Rekomended dan Aman, Untuk Nikmati Siaran TV Digital Tanpa Parabola

2. Kedua, dokter Terawan telah melakukan promosi kepada masyarakat luas tentang Vaksin Nusantara padahal penelitian vaksin tersebut selesai.

Apalagi keberadaan Vaksin Nusantara kemudian menjadi perdebatan dan polemik karena dinilai tidak jelas.

3. Dokter Terawan bertindak sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Klinik Indonesia (PDSRKI).

Namun badan tersebut dibentuk tanpa melalui prosedur sesuai tatalaksana dan organisasi (ORTALA) IDI dan proses pengesahan di Muktamar IDI.

4. Dokter Terawan menerbitkan Surat Edaran (SE) pada 11 Desember 2021 yang berisikan instruksi

"kepada seluruh ketua cabang dan anggota PDSKRI di seluruh Indonesia agar tidak merespons ataupun menghadiri" acara PB IDI.

Baca Juga: China Eastern Airlines Kandangkan 223 Pesawat Boeing 737-800, Antisipasi Pasca Kecelakaan Penerbangan

5. Terawan mengajukan permohonan perpindahan keanggotaan dari IDI Cabang Jakarta Pusat ke IDI Cabang Jakarta Barat.

Salah satu syaratnya adalah mengisi form mutasi keanggotaan yang berisi pernyataan tentang menjalani sanksi organisasi dan/atau terkena sanksi IDI.

Seperti yang diketahui dokter Terawan pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI.

Namun karena kinerja dinilai lambat dan kurang maksimal, dia pun kemudian diganti dengan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menkes.

Dokter Terawan pun sempat booming dengan terapi cuci otaknya dimana sejumlah tokoh dan pejabat melakukan terapi tersebut.

Sayangnya terapi cuci otak dokter Terawan terlalu kontroversi hingga menimbulkan polemik di masyarakat.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler