KALBAR TERKINI - Sejak pencaplokan entitas Yahudi ke tanah umat Islam di Palestina hingga serangan 7 Oktober 2023 yang lalu, berbagai cara telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah Palestina.
Berbagai kalangan intelektual yang tergabung dalam Forum Intelektual Muslim mengadakan FGD (forum group discussion) terbatas merekomendasikan 10 poin penting untuk membebaskan Palestina yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Kurniawan pada Minggu, 12 November 2023 lalu.
Adapun 10 Poin untuk membebaskan Palestina diantaranya sebagai berikut;
Pertama, Segera putuskan semua perjanjian damai dengan entitas Zionis dan usir semua perwakilan mereka.
Baca Juga: Genosida dan Pernyataan Sikap Forum Pemred PRMN terhadap Situasi Palestina, Pembunuhan Massal?
Kedua, Hentikan segala bentuk kerjasama intelijen, akses terhadap jalur air dan wilayah udara.
Ketiga, Hentikan semua pasokan minyak ke entitas Zionis.
Keempat, Akhiri segala bentuk kerja sama termasuk hubungan dagang dan budaya.
Kelima, Blokade laut di Mediterania timur dan Teluk Aqaba untuk mencegah persenjataan sampai ke tentara Zionis pelaku genosida.
Baca Juga: Doa Untuk Palestina Lengkap dengan Tata Cara Mengamalkannya, Bacalah Qunut Nazilah
Keenam, Buka perbatasan bagi tentara Muslim negara tetangga untuk mengepung entitas Zionis.
Ketujuh, Berkolaborasi dengan Pakistan untuk memobilisasi dan menyebarkan senjata nuklir taktisnya ke wilayah tersebut untuk mencegah Zionis bahkan untuk berpikir menggunakan senjata nuklir.
Kedelapan, Pisahkan semua ekspor ke pasar internasional dari dolar.
Kesembilan, Dunia Muslim harus segera mengadakan pertemuan puncak dan menjajaki semua opsi geopolitik untuk memaksa Amerika memilih antara melindungi entitas Zionis, Eropa, atau negara negara Asia Pasifik.
Kesepuluh, Hentikan pengakuan terhadap hukum internasional, yang Barat melanggarnya sesuka hati.
Ustadz Kurniawan sebagai narasumber pada acara tersebut juga menjelaskan bahwa perlu persatuan umat Islam secara global dalam satu kepemimpinan, maka perjuangan untuk persatuan umat juga penting
“Karena itu, perlu persatuan umat Islam secara global untuk bisa memobilisasi tentara tentara dari berbagai negeri Islam. Disinilah pentingnya perjuangan untuk menegakkan kembali Khilafah alaminhajinnubuwah, yang akan menyatukan negeri negeri Islam dan memobilisasi pasukan pasukan kaum Muslimin dari berbagai negeri”, pungkasnya.
Selain itu, Ustadz Abduh sebagai narasumber yang kedua menjelaskan sejarah konflik Palestina berawal dari perjanjian Sykes-Picot dan Deklarasi Balfour.
““Deklarasi Balfour berisi surat pernyataan yang dikirim oleh Sekretaris Luar Negeri Inggris Arthur Balfour kepada Baron Rothschild—seorang pimpinan komunitas Zionis— pada 2 November 1917, yang menyatakan bahwa pemerintah Inggris secara resmi mendukung tujuan gerakan Zionisme untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina” terangnya.
Acara FGD terbatas tersebut dihadari dari berbagai kalangan tokoh dan intelektual Muslim, yang rutin diselenggarakan dalam rangka memberikan solusi dan rekomendasi permasalahan Umat dari sudut pandang Islam. Harapannya hasil dari FGD ini dapat menjadi bahan saran dan masukan bagi para pemangku kebijakan.
***