KALBAR TERKINI – Forum Intelektual Muslim Kalimantan Barat (FIM Kalbar) melalui kembali menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pengaruh Investasi dan Hutang Terhadap Kedaulatan.
FGD tersebut diikuti juga beberapa tokoh seklaigus menghadirkan dua narasumber yaitu M.Kurniawan M.Sc selaku pengamat politik dan kebijakan negara dan Herman sebagai aktivis Muslim Minggu, 15/10 kemarin.
Pengamat politik dan kebijakan negara, Kurniawan menyebutkan bahwa investasi tidak boleh menjadi alat penjajahan.
Baca Juga: 10 Tarian Daerah Khas Pontianak, Kalimantan Barat yang Perlu Diketahui, Ada Tari Monong Hingga Jepin
“70-80 % kekayaan alam Indonesia sudah dikuasai asing dan aseng. Padahal Indonesia dari segi sumber daya alamnya itu boleh dibilang nomor satu di dunia baik dari segi keragamannya maupun dari segi kuantitasnya. Tapi rakyatnya melarat dan miskin.” Jelasnya.
Ia juga menjelaskan investasi dalma pandangan Islam. Menurutnya Islam menetapkan bahwa sejumlah sumber daya tidak bisa dimiliki oleh individu. Kepemilikannya adalah milik seluruh ummat. Negara menjadi pengelolanya untuk memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi rakyat.
“Kalaupun ada individu yang terlibat dalam pencarian, produksi atau distribusinya, maka ia hanya dibayar sesuai dengan kerjanya bukan dengan pola bagi hasil seperti seakan akan dia bagian dari pemiliknya Karena pada hakekatnya, hak kepemilikan umum tersebut tidak bisa dialihkan kepada siapapun” ujar Kurniawan.
Sedangkan menurut Herman selaku aktivis, bahwa asas dalam investasi dan dasar pembangunan saat ini adalah keliru yaitu asas manfaat semata tanpa memperhatikan lagi dampak lainnya. Dalam hal ini ia mengangkat isu Rempang Eco City.