KALBAR TERKINI - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memusatkan perhatian ke upaya migitasi dan konservasi hutan karena Bumi Khatulistiwa adalah bagian penting dari paru-paru dunia.
Upaya ini lebih penting dibandingkan izin-izin pertambangan semisal bauksit, yang dampaknya hanya akan merusak lingkungan secara jangka panjang.
Apalagi, hutan primer di Kalbar terus menyusut. Dalam rentang 2002-2020 saja, berdasarkan data Global Forest Watch, penyusutan ini mencapai 1,25 juta hektar dari total 6,88 hektar hutan primer.
Baca Juga: CATAT: Umur Periode jadi Lebih Pendek, Ini Aturan Jika Anda Terlanjur Menanam Sawit di Kawasan Hutan
Hingga tahun ini, hutan primer di Kalbar tersisa hanya 47 persen dari total luas 1 14,9 juta hektar luas wilayah Bumi Khatulistiwa.
Pada 2020, Kalbar kehilangan 32.000 hektar hutan primer, atau setara 23 juta ton emisi CO₂.
Keprihatinan ini juga diakui oleh Gubernur Kalbar Sutarmidjo dalam sambutannya dalam pembukaan Seminar Internasional Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan di Ibis Hotel, Pontianak, Ibukota Kalbar, Rabu, 23 Maret 2022.
Menyusutnya luas hutan primer telah ikut memicu perubahan iklim sehingga Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus melakukan berbagai upaya terkait pelestarian hutan di Bumi Khatulistiwa.
'Perubahan iklim terus terjadi, bahkan dalam hitungan detik," tegas Sutarmidji dalam International Seminar & Conference on Climate and Sustainable Development, yang digelar oleh Sekolah Kajian Stratejik Global (SKSG) Universitas Indonesia bekerjasama dengan Pemprov Kalbar dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).