KALBAR TERKINI - Sebelumnya, desa tersebut masuk di 75 besar nominasi ADWI 2023 bersama dengan Desa Wisata Dewi Cika di Kabupaten Bengkayang sebagai perwakilan dari Kalbar.
"Ada lima destinasi unggulan yang kami siapkan, di antaranya Equator Park, Agro Wisata Rekadena, Makam Muhammad Bin Abdullah Almuthamar, Pondok Pesantren Mu'inul Silam, dan Pokdakan Karya Baru.
Banyak PR yang harus kami kerjakan untuk membenahi kelima destinasi wisata," jelas Ketua Pokdarwis Desa Wisata Jeruju Besar, Agus Hernudin.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Ramadhan, Jumat, 31 Maret 2023 Untuk Wilayah Pontianak, Kalimantan Barat
Menurutnya, wisata unggulan yang disajikan Desa Wisata Jeruju Besar adalah paket lengkap yang tidak hanya berisi wisata agro, tetapi juga wisata religi, wisata alam dan edukasi.
"Equator Park ini destinasi wisata milik pemerintah desa yang dikelola langsung oleh warga desa.
Di sini tidak hanya menawarkan view sunset dengan nuansa mangrove, ada juga pohon kelapa cabang 9 yang unik.
Bahkan saat Equator Park dilewati titik kulminasi garis Khatulistiwa," tambah Agus.
Agus menambahkan, wisata alam Equator Park ini juga memiliki guest house atau penginapan dan juga homestay bagi para pengunjung yang ingin menginap.
Baca Juga: Lebaran Sebentar Lagi ,Yuk Simak Tips Perjalanan Mudik Lebaran Supaya Aman dan Nyaman
Namun sayangnya, sebelum masuk ke dalam 75 besar nominasi ADWI 2023, desa wisata tersebut belum mendapatkan sinergisitas dari pihak manapun, baik itu berupa pendampingan maupun bantuan untuk perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana di destinasi wisatanya.
Sarana dan prasarana di Equator Park sendiri masih ada beberap yang harus dibenahi, di antaranya jalan sebagai akses masuk ke kawasan wisata, belum adanya petunjuk jalan yang membantu mengarahkan pengunjung sampai ke tujuan.
Kepala Desa Jeruju Besar, Nurhalijah, menyebutkan bahwa sebelumnya ada bantuan untuk pembangunan untuk akses jalan tiap tahun, namun nominalnya tidak besar.
"Tiap tahun ada bantuan untuk jalan, tapi tidak besar.
Listrik juga perlu ditambah, karena saat ini jangankan untuk mengaktifkan sound musik yang besar, untuk yang kecil saja tidak cukup," jelas Nurhaljiah.
Sementara itu, Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalbar, Fahroollyadi menjelaskan beberapa syarat yang harus ada di satu desa wisata, di antaranya aksesbilitas yang baik dan fasilitas seperti toilet umum dan air bersih.
"Khusus aksebilitas seharusnya di dalamnya juga terdapat lahan parkir kendaraan yang memadai.
Desa wisata juga sebaiknya memiliki beberapa atraksi dari beberapa jenis wisata yang ada, di utamakan mempunyai paket wisata.
Terdapat Kriya berupa kreatifitas masyarakat seperti sovenir, oleh-oleh, fashion yang bersifat kearifan lokal.
Paling utama memiliki Savety yang baik pada setiap fasilitas wisata dan atraksi yang di suguhkan," jelas Fahroollyadi.
Ia juga menambahkan, selain itu desa wisata sebaiknya memiliki akomodasi seperti homestay yang baik dan juga memiliki organisasi pengelola pariwisata pada masyarakat lokal sebagai penggerak pariwisata setempat.
Saat ini penilaian ADWI tahun 2023 masih terus berlangsung.
Penilaian tersebut dilakukan untuk memilih desa wisata di Indonesia yang sebelumnya sudah mendaftar di Jadesta ke tahap tiga besar, dan apresiasi pengharaan dengan berbagai kategori.***