Pelatihan Bahasa Isyarat Kab. Kubu Raya Selesai, Bupati Muda:Harapan Kita Bahasa Isyarat Terus Dikomunikasikan

15 Desember 2021, 12:54 WIB
Para peserta pelatihan Bahasa Isyarat berfoto bersama, pelatihan dinyatakan selesai setekah 12 kali pertemuan /Ponti Ana Banjaria/

KALBAR TERKINI - Program pelatihan Training of Trainer (ToT) Bahasa Isyarat yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sejak Oktober lalu, kini selesai.

Kelas perdana bahasa isyarat di Kalbar ini ditutup secara langsung oleh Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, Selasa, 14 Desember 2021.

"Mudah-mudahan dengan dua level, standarnya bisa memenuhi kebutuhan komunikasi bahasa sehari-hari. Harapan kita bahasa isyarat ini juga terus dikomunikasikan ke masyarakat lainnya," kata Muda Mahendrawan.

Baca Juga: Superhero Tuna Rungu Lewat Karakter Makkari di Film Eternals Tingkatkan Pencarian Bahasa Isyarat Bagi Pemula

Pelatihan bahasa isyarat merupakan langkah awal Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk  membangun gerakan inklusif yang nyata dan bisa bermanfaat di masyarakat.

Ini juga sebagai langkah nyata komitmen Pemkab Kubu Raya mewujudkan sekolah inklusi, khususnya untuk difabel bisu tuli.

ToT bahasa isyarat yang diprogramkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini direncanakan akan terus berlanjut.

Perwakilan guru dari PAUD, SD, SMP dan SMA serta OPD di instansi Kubu Raya ini diharapkan dapat melatih guru-guru yang lainnya.

“Kedepannya kita harapkan ada sekolah yang ditunjuk, bisa menerima anak dengan keterbatasan tuli dan bisu, sehingga semua anak mendapatkan kesempatan yang sama. Jangan sampai ada yang tidak sekolah,” katanya.

Baca Juga: Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional 23 September : Muda Mahendrawan Launching Kelas BISI-KU

foto bersama Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan bersama para peserta ToT bahasa isyarat di Sma Taruna Bumi Khatulistiwa, Selasa, 14 Desember 2021

Begitu pula akses pelayanan publik lainnya, seperti layanan kesehatan dan sosial.

Nantinya perwakilan dari dinas-dinas yang sudah dilatih, dapat melayani difabel bisu tuli tanpa juru bahasa pendamping. 

Sementara itu menurut Fathurrahman Rijal, guru bahasa isyarat yang ditunjuk oleh Pubisindo menceritakan pengalaman dirinya mengajar dalam pelatihan ini.

"Kendala sebagai seorang guru bahasa isyarat adalah ketika awal mengajar. Seringnya guru bahasa isyarat sulit memberikan pemahaman diawal pertemuan.

Beberapa ada dibantu oleh juru bicara, namun ada juga yang bisa langsung memberikan tanpa dampingan juru bicara," jelasnya dengan bahasa isyarat.

Baca Juga: 5 Video Klip Musisi Indonesia Tampilkan Bahasa Isyarat

Menurut mahasiswa Jurusan Komunikasi Visual Universitas Brawijaya Malang ini, biasanya peserta didik dapat menguasai bahasa isyarat setelah menyelesaikan 3 level. Kira-kira diperlukan waktu 4 hingga 5 bulan.

Hal yang sama diungkapkan peserta ToT BiSi-Ku angkatan pertama, Jaka Iswara.

"Awalnya memang merasa sulit dan tidak mampu belajar. Tapi ternyata setelah beberapa kali pertemuan, kami sangat senang. Walaupun belum mahir dan lancar," katanya.

Setelah 20 kali pertemuan kelas Bahasa Isyarat, Ervitha juga sangat senang bisa bersama-sama teman dari berbagai latar belakang untuk belajar bahasa isyarat.

"Sangat senang bisa belajar bahasa isyarat, ketemu teman-teman baru dan terimakasih buat pengajar yang selalu sabar dengan tingkah kocak kita," tambah Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Besar harapan para peserta ToT angkatan pertama BiSi-Ku agar program ini dapat dilanjutkan oleh Pemkab Kubu Raya.

"Kami berharap ToT Bahasa Isyarat dilanjutkan ke level 3. Semoga Pak Bupati mau memberikan kesempatan lagi kepada kami untuk belajar lagi bahasa isyarat ke level selanjutnya," harap Dina, Guru dari SDN 17 Pasar Parit Baru Kubu Raya.*** 

Editor: Ponti Ana Banjaria

Sumber: Kalbar Terkini

Tags

Terkini

Terpopuler