Petronas mengklarifikasi, 'force majeure' hanya mempengaruhi pasokan gas ke fasilitas produksi MLNG Dua.
Fasilitas produksi LNG lainnya di dalam kompleks akan terus beroperasi sesuai rencana.
Insiden tersebut telah berdampak pada komitmen pengirimannya ke beberapa pembeli LNG yang dikontrak.
Baca Juga: Malaysia Sepelekan Pembangunan Sabah dan Sarawak: Jangan Memperkaya Kelompok!
Saat ini pihak Petronas sedang dalam diskusi untuk mengidentifikasi upaya mitigasi yang sesuai.
“Petronas saat ini sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pipa gas untuk memastikan integritas dan keamanannya,” katanya.
Free Malaysia Today telah menghubungi Petronas untuk pembaruan lebih lanjut.
Pada Kamis, 6 Oktober 2022, anggota Dewan Ba'Kelalan Baru Bian mengeluarkan pernyataan di Facebook.
Pernyataan ini berisi tuntutan agar Petronas memverifikasi kebocoran terbaru di dekat Pa Berunut, Lawas.
Menurutnya, empat kebocoran lainnya terjadi antara 2014 dan 2020 di sepanjang pipa di Long Sukang, dekat SK Long Sukang, Long Segaman dan Long Kawah.