Hal ini dilakukan di tengah keberatan orang tua kandungnya, yang dianggap 'tidak layak' merawat anak.
Pemerintah Turki pun melobi, dan menyarankan agar keluarga keturunan Turki dipilih sebagai gantinya.
Keluarga Jerman ATurki ini akhirnya memuji keputusan Jerman untuk membatalkan keputusan itu.
Awalnya, Mei 2022, anak laki-laki itu diserahkan ke Jugendamt.
Alasannya, sang ibu diduga menderita masalah psikologis, dan tidak layak menjadi orang tua, apalagi bayinya kurang berkembang.
Terlepas dari protes orangtua, kantor itu tidak mencabut keputusannya, dan kasus itu segera diliput secara luas di media Turki.
Keluarga, yang tinggal di Duisburg ini, mengatakan anak mereka ditempatkan dengan pasangan gay yang tinggal di dekat Cologne.
Mereka mengklaim bahwa itu bukan kasus yang terisolasi, dan banyak keluarga Turki lainnya memiliki masalah yang sama.
AK, sang ibu, telah mengklaim bahwa dia diizinkan untuk melihat putranya hanya sebulan sekali.
Karena itu, AK meminta pihak berwenang Turki untuk membantunya.
AK mengatakan, setelah keputusan itu, Jugendamt tampaknya 'merasa tertekan' setelah liputan media tentang kasusnya.