Padahal, milisi ini pernah digambarkan oleh media Barat sebagai 'neo-Nazi'.
Tapi, milisi tersebut sekarang ini disebut sebagai 'kelompok sayap kanan'.
Hal ini terungkap sejak pasukan Rusia memasuki Ukraina pada Februari 2022.
Ditemukan banyak simpanan perlengkapan 'Nazi' di rumah dan pangkalan anggota milisi ini.
Selain itu, akun-akun media sosial yang dikelola Pemerintah Ukraina telah memposting gambar tentara yang mengenakan simbol Nazi dan sayap kanan.
Zelensky sendiri terpilih sebagai Presiden Ukraina pada 2019 dengan platform rekonsiliasi.
Rekonsiliasi ini dilakukan dengan pasukan pemberontak di timur, dan normalisasi hubungan dengan Rusia.
Upaya awalnya untuk memenuhi janji kampanye, disambut kritik keras dan protes jalanan kelompok-kelompok nasionalis.
Mereka menyerukan kebijakan yang lebih keras, dan penindasan terhadap Donbass.
Inilah wilayah di Ukraina timur yang mayoritas populasinya adalah keturunan Rusia.