KALBAR TERKINI – Trend hapus email baru-baru ini menjadi hangat di media sosial oleh banyaknya kicauan netizen.
Dimana dalam kampanye perbincangan hangat tersebut mengatasnamakan salah satu mengurangi resiko pemanasan global dengan cara menghapus email.
Dalam era modernisasi, email merupakan suatu kebutuhan dan kepentingan bagi setiap manusia dalam mendaftarkan identitas pribadi secara online, berbagi pesan dengan bebas ukuran kualitas hingga besarannya, hingga sebagai penghubung masuknya banyaknya media sosial.
Tidak memungkinkan saat ini minim sekali penggunaan email, terutama bagi anak muda hingga pekerja.
Akan tetapi, beredar rumor bahwa email dapat pemicu meningkatnya pemanasan global itu ternyata memang benar adanya.
Dilansir The Washington Post, setiap surel yang kita kirim bisa menghasilkan emisi karbon, yang mana dapat memengaruhi pemanasan global.
Sederhananya, menjadi tumpukan email yang ada di perangkat kita bisa membuat kinerja server layanan (seperti menyedot daya tampung listrik) lebih besar sehingga menghasilkan polusi yang lebih tinggi.
Nah, polusi tersebut bisa meningkatkan emisi karbon yang berdampak pada pemanasan global.
Menurut Ilmuwan Berners Lee, seseorang yang menumpuk email selama satu tahun sama saja dengan menyumbang lebih dari 136 ribu karbon ke Bumi.
Hal tersebut setara dengan mengemudi mobil dengan jarak tempuh 200 mil atau 300 ribu kilometer.***