KALBAR TERKINI - Perang nuklir. Inilah momok mengerikan bagi negara mana saja, termasuk Rusia, yang dalam konflik militer di Ukraina, nota bene sudah siaga dengan senjata pemusnah massal tersebut.
Bom atom yang dijatuhkan pada Agustus 1945 oleh pesawat tempur AS di Horoshima dan Nagasaki, Jepang, masih 'cemen', kalah berlipat-lipat kali dengan kualitas senjata nuklir dewasa ini.
Mencermati kian memanasnya operasi militer Rusia d Ukraina sejak Kamis, 24 Februari 2022, masyaraat awam pun cemas bahwa konflik ini bisa berkembang menjadi perang nuklir, karena AS dan aliansi NATO yang dipimpinnya, juga memiliki 'barang jahanam' itu.
Baca Juga: Wali Sniper Kanada Paling Mematikan di Dunia Dikabarkan Terbunuh Pasukan Militer Rusia di Mariupol
Lantas, bisakah perang nuklir meletus di Ukraina? Dan, jika dalam skenario yang tidak mungkin terjadi, apa konsekuensinya bagi umat manusia?
Gambar dan video konflik Rusia-Ukraina membuat dunia berhenti sejenak, tetapi mungkin tampak cukup jauh, atau jauh bagi sebagian orang.
Jadi, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa kekuatan nuklirnya beralih ke status siaga yang lebih tinggi, dan menyebutnya sebagai 'kesiapan tempur khusus', hal itu mengguncang dunia hingga ke intinya.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari ulasan Greek Reporter, Kamis, 3 Maret 2022, mengakui bahwa Perang Dunia (PD) III akan melibatkan senjata nuklir dan sangat merusak.