Boris Johnson Muncul sebagai Satu dari Enam Pengganti PM Liz Truss

21 Oktober 2022, 07:47 WIB
Pidato Pengunduran Diri Perdana Menteri Inggris Boris Johnson /Youtube/KTLA

KALBAR TERKINI - Enam tokoh Inggris disebut-sebut mampu menggantikan posisi Perdana Menteri (PM) Liz Truss yang sudah menyatakan mundur.

Ironisnya, di antara enam nama dari Partai Konservatif yang berkuasa dan diwacanakan oleh Partai Konservatif Betfair Exchange- 7/4, muncul nama mantan PM Boris Johnson, yang baru saja digantikan Truss.

Nama Johnson muncul di peringkat keenam yang diklaim kandidat kuat pengganti Truss.

Baca Juga: Liz Truss Mundur, Hanya 45 Hari Jabat PM Inggris: Dimaki Partainya Sendiri!

Padahal, Johnson sudah didepak oleh Parlemen Inggris termasuk partainya sendiri, Konservatif, juga pengusung Truss, dan mendepak pula Truss.

Selain suka bicara yang 'nyeleneh; sebagaimana penampilannya, Johnson mundur karena terjegal skandal seks gay yang dilakukan sekutuya di parlemen, Chris Pincher.

Truss sendiri telah mengumumkan akan mundur sebagai PM setelah hanya 44 hari berkuasa.

Perlombaan untuk jabatan PM Inggris ini akan dimulai Minggu berikutnya, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Sun, Kamis.

Baca Juga: PM Inggris Bikin Kesalahan Anggaran, Baru Sebulan Menjabat, Oposisi: Kehilangan Mandat Rakyat!

Truss sendiri mengaku sudah berbicara dengan Raja Charles tentang rencana mundurnya, dan disetujui.

Hal ini juga disampaikan kepada Ketua Komite 1922 Graham Brady.

Brady kemudian menyatakan, pemilihan kepemimpinan Parlemen Tory -sebutan untuk Parlemen Inggris- harus segera dilakukan pekan depan.

“Tadi pagi saya bertemu dengan Sir Graham. Kami sudah sepakat akan ada pemilihan pimpinan, yang akan diselesaikan dalam waktu seminggu ke depan," kata Truss.

Baca Juga: Truss dan Sunak Berebut Jabatan PM Inggris: Margareth Thatcher masih Melegenda!

"Saya akan tetap sebagai perdana menteri sampai pengganti dipilih," lanjutnya.

Lima belas tokoh kuat Konservatif secara terbuka telah meminta PM untuk pergi pagi ini.

Lusinan anggota lainnya menyatakan ingin Truss keluar secara pribadi.

Adapun nama pertama dari enam nama yang digadang-gadang menggantikan Truss adalah mantan rektor Rishi Sunak.

Mantan Menteri Keuangan di era Johnson dan juga saingan Truss di pemilihan PM lalu ini, pernah mendapat dukungan paling banyak di antara anggota parlemen.

Sunak ketika pemilihan,. mendapat dukungan selama tahap awal perlombaan kepemimpinan terkait penanganannya terhadap ekonomi, terutama melalui pandemi.

Hanya saja, para anggota tidak mendukung pencalonannya. Ini karena Sunak diyakini menikam Boris Johnson dari belakang.

Penghianatan ini dilakukan Sunak lewat pengunduran dirinya secara dramatis, yang memicu kejatuhan Johnson.

Calon lain, Menteri Pertahanan Ben Wallace, yang tidak mengajukan dirinya sebagai kandidat dalam kontes musim panas 2022.

Tetapi, anggota Parlemen Tory melihatnya sebagai pasangan yang kompeten dan aman.

Mantan prajurit infanteri Pengawal Skotlandia ini menyelesaikan dua tur operasional Irlandia Utara.

Wallace kemudian memulai karir politiknya sebagai Anggota Parlemen Skotlandia sebelum menjadi anggota parlemen untuk Wyre dan Preston North pada 2005.

Sosok ketiga, Penny Mordaunt. tampil sebagai favorit, walaupun dia sempat mendapat kecaman di konferensi partai.

Ini karena Mordaunt menyatakan bahwa 'masuk akal' untuk menaikkan tunjangan sejalan dengan inflasi daripada upah.

Berikutnya, Jeremy Hunt, telah mengesampingkan untuk sebagai pemimpin Konservatif setelah kalah dari Boris Johnson pada 2019.

Hunt hanya mengamankan 18 suara ketika bersaing dengan Truss pada 2022.

Namun, Hunt sangat berpengalaman, dan pernah bertugas di Departemen Kebudayaan dan Kesehatan, dan di Kantor Luar Negeri Inggris.

Tapi, Hunt dikenal sebagai pemecah belah di Partai Konservatif.

Ini lantaran Hunt adalah pendukung tetap pemungutan suara Brexit, istilah tentang keluarnya Inggris Raya dari keanggotaan Uni Eropa.

Tapi pada Kamis sore ini, segera setelah pernyataan mundur dari PM, Hunt menyatakan tidak akan mencalonkan diri untuk jabatan puncak.

Kader garis keras dari Konservatif, Suella Braverman, adalah pesaing dalam pemilihan terakhir kepemimpinan partai.

Menteri Dalam Negeri Inggris yang dipecat pada Rabu lalu ini dapat mencoba lagi untuk menyatukan sayap kanan partai.

Hal tersebut karena Konservatif terus menekannya untuk berbuat lebih banyak kepada imigran.

Peluang berikutnya, Boris Johnson, walaupun mantan PM Inggris ini telah pergi dari Westminster untuk berlibur.

Johnson berupaya untuk menghasilkan uang lewat pidato, dan mengambil waktu senggang.***

Sumber: The Sun

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Sun Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler