Rusia Rebut Situs Nuklir Chernobyl di Ukraina, Radiasi Radioaktif Ancam Daratan Eropa

25 Februari 2022, 17:31 WIB
Rusia rebut situs nuklir Chernobyl di Ukraina, radiasi radioaktif ancam daratan Eropa, Jumat, 25 Februari 2022. /Military Land/

KALBAR TERKINI – Pasukan militer Rusia berhasil merebut situs Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina, Kamis, 24 Februari 2022.

Pasukan militer dari negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin, melumpuhkan militer Ukraina.

Kabar tersebut pun disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui akun Twitternya.

Baca Juga: Negara Ukraina Digempur Rusia, Berikut 10 Kicauan Presiden Volodymyr Zelensky di Twitter

“Pasukan Rusia merebut #Chornobyl_NPP. Tentara kami memberikan nyawa mereka agar tragedi 1986 tidak terulang.”

“Ini adalah deklarasi perang terhadap seluruh Eropa,” tutur Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di akun Twitternya, @ZelenskyyUa, Jumat, 25 Februari 2022.

Sehari setelah situs Chernobyl dikuasai Rusia, peringatan kemungkinan terjadinya radiasi di Chernobyl disampaikan.

Baca Juga: Presiden Zelensky Sampaikan Pidato untuk Rakyat Rusia: Bisa Jadi Awal Perang Besar di Benua Eropa

Badan Nuklir Ukraina memperingatkan peningkatan radiasi yang keluar dari Chernobyl, dan mengancam daratan Eropa.

Badan tersebut melaporkan mendeteksi tingkat radiasi gamma yang lebih tinggi.

Hal itu dikaitkan dengan "gangguan lapisan tanah atas karena pergerakan sejumlah besar peralatan militer berat melalui zona eksklusi dan pelepasan debu radioaktif yang terkontaminasi ke udara."

Baca Juga: Sean Penn Bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Buat Film Dokumenter Invasi Rusia

Dilansir dari laman DW, Rusia telah membantah laporan tentang peningkatan radiasi.

Dikatakan, pasukan Rusia telah menguasai daerah itu untuk melindunginya dan mencegah "provokasi" dari Kiev.

Menurut Jack Keane, mantan kepala staf Angkatan Darat AS, Chernobyl "tidak memiliki signifikansi militer".

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina, Ini Target Serangan Vladimir Putin Menyerbu Negara Keranjang Roti Eropa

“Tetapi terletak di rute terpendek dari Belarus ke Kiev, target strategi "pemenggalan" Rusia untuk menggulingkan pemerintah Ukraina,” kata Jack Keane, dikutip dari laman DW.

Chernobyl berada di rute terpendek dari Belarusia ke Kiev, ibu kota Ukraina, dan dengan demikian berjalan di sepanjang garis serangan yang logis bagi pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina.

Keane menyebut rute itu sebagai satu dari empat "sumbu" yang digunakan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina.

Baca Juga: Tank dan Kendaraan Militer Serbu Perbatasan Ukraina, Rusia Didukung Belarusia

Termasuk, vektor kedua dari Belarusia, maju ke selatan ke kota Kharkiv di Ukraina, dan dorongan ke utara dari Krimea yang dikuasai Rusia ke kota Kherson.

Reaktor keempat di Chernobyl, 67 mil (108 km) utara Kota Kiev, meledak pada April 1986 selama uji keamanan yang gagal.

Ledakan tersebut mengirimkan awan radiasi ke sebagian besar Eropa dan mencapai Amerika Serikat bagian timur.

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina, Berikut Pernyataan Resmi Presiden Amerika Serikat Joe Biden

Strontium radioaktif, cesium dan plutonium terutama mempengaruhi Ukraina dan tetangga Belarusia, serta bagian dari Rusia dan Eropa.

Perkiraan jumlah kematian langsung dan tidak langsung dari bencana bervariasi.

Tercatat, hingga sebanyak 93.000 kematian akibat kanker di seluruh dunia merupakan imbas dari ledakan Chernobyl.***

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler