KALBAR TERKINI – Forum dunia yang dihadiri oleh pemimpin negara di seluruh dunia, United Nations General Assembly (UNGA) yang ke-76, berlangsung di hari Senin, 20 September 2021.
Kehadiran para presiden dalam Majelis Umum PBB, menarik perhatian masyarakat global.
Namun, perhatian dunia juga sedang tertuju pada boyband Korea Selatan, BTS, yang akan naik podium menyampaikan pidato.
Bersama Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, BTS berpartisipasi di pertemuan kedua, yang membahas tentang Sustainable Development Goals (SDGs).
Apa itu SDGs? Berikut penjelasannya.
Dilansir dari laman resmi PBB di sdgs.un.org, SDGs merupakan rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia.
Baca Juga: Tak Hanya ARMY, Direksi Badan Khusus PBB Berikut Juga Posting Tentang Kehadiran BTS di UNGA
Rencana aksi ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan.
Dalam agenda SDGs, disusun 17 tujuan, 169 target, 3.086 event, 1.303 publikasi, dan 5.475 aksi yang akan dijalankan. Semua itu diharapkan bisa tercapai hingga tahun 2030.
Indonesia sebagai anggota PBB juga ikut serta mengesahkan kesepakatan SDGs itu.
Baca Juga: Brand Louis Vuitton di Tubuh BTS, Busana di Bandara Incheon Menuju New York
25 September 2015, Wakil Presiden Indonesia yang ketika itu dijabat oleh Yusuf Kalla, hadir dalam pertemuan di Markas Besar PBB.
Bersama 193 kepala negara yang hadir, Yusuf Kalla mengesahkan agenda SDGs.
Perancangan agenda SDGs, melibatkan seluruh elemen pembangunan: pemerintah, Civil Society Organization (CSO), sector swasta, akademisi, dan sebagainya.
Baca Juga: Jin BTS Dalam Deretan Poling 2021, Selain Visual King Forbes Korea Model Idol
Sekitar 8,5 juta suara yang berasal dari seluruh dunia, ikut memberikan kontribusi untuk tujuan dan target SDGs.
Prinsip utama yang dipegang oleh semua negara yang mengesahkan agenda SDGs adalah: tidak meninggalkan satu orang pun.
Hal itu digunakan untuk menjawab dua kondisi: keadilan prosedural dan keadilan substansial.
Baca Juga: BTS Sebagai Utusan Khusus Diplomasi Publik Korea Selatan, Ditunjuk Langsung Presiden Moon Jae-in
“Keadilan procedural yaitu sejauh mana seluruh pihak, terutama yang selama ini tertinggal, dapat terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan.”
“Keadilan substansial yaitu sejauh mana kebijakan dan program pembangunan dapat atau mampu menjawab persoalan-persoalan warga, terutama kelompok tertinggal,” tulis PBB.***